Ia memprediksi bahwa Tutut akan menjadi Menteri Sosial atau Menteri Urusan Wanita, dan kemudian menjadi Ketua Umum Golkar dan Presiden Indonesia.
Prediksi Salim Said terbukti benar dalam hal pengangkatan Tutut sebagai Menteri Sosial.
Namun, nasib berubah dua bulan kemudian saat reformasi meletus.
Kabinet bubar, dan Tutut tidak lagi berada di lingkar kekuasaan.
Langkahnya sebagai calon pemimpin terhenti.
Seandainya reformasi tidak terjadi, Salim Said meramalkan bahwa Soeharto akan mengarahkan agar Tutut menjadi penggantinya sebagai pimpinan partai terbesar.
Baca Juga:Baru Tau, Ternyata Film Gampang Cuan Diangkat dari Kisah Nyata! Tentang Apa Ya?Lirik Lagu FML SEVENTEEN Hangul Lengkap dengan Romanisasi & Terjemahan Indo
Saat itu, Tutut telah menjadi Ketua Umum Golkar, dan dia akan menjadi pewaris kekuasaan ayahandanya.
Kisah ini memberikan kita gambaran tentang bagaimana sejarah politik Indonesia telah mengalami dinamika dan perubahan.
Peristiwa-peristiwa seperti ini mengingatkan kita tentang pentingnya pemilihan yang adil dan proses demokratis dalam menentukan pemimpin negara.
Terlepas dari spekulasi politik dan kepentingan keluarga, kekuasaan seharusnya selalu berpihak kepada rakyat dan masyarakat.