Situasi Politik di Indonesia: Ketegangan Antara Megawati dan Jokowi dalam Pemilu 2024

Pemilu 2024
Jokowi & Megawati/ist
0 Komentar

sumedangekspres – Situasi Politik di Indonesia: Ketegangan Antara Megawati dan Jokowi dalam Pemilu 2024.

Indonesia, negara demokratis terbesar di dunia, selalu menjadi sorotan dalam politik global.

Pemilu 2024 di Indonesia menjadi salah satu pesta demokrasi yang paling diantisipasi di Asia Tenggara.

Baca Juga:Jokowi Minta Jelang Pilpres 2024 Fokus pada Ide, Bukan Drakor atau SinetronHarga Uang Koin 25 Rupiah Gambar Cendrawasih

Namun, apa yang membuat pemilu kali ini begitu menarik bukan hanya sekadar pesta demokrasi, melainkan juga ketegangan yang semakin terasa dalam dunia politik Indonesia.

Ketegangan politik antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi perbincangan utama.

Pemilu 2024

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi akar dari ketegangan ini, perbedaan pandangan, serta implikasinya dalam konteks pemilihan umum (Pemilu 2024).

Pertama, mari kita kembali sejenak ke sejarah politik Indonesia.

Megawati Soekarnoputri, putri mantan Presiden Indonesia Soekarno, adalah salah satu tokoh politik paling berpengaruh di negara ini.

Dia adalah pendiri dan pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai yang berbasis pada Pancasila dan Nasionalisme Indonesia.

Di sisi lain, Joko Widodo, atau yang lebih akrab disapa Jokowi, muncul sebagai pemimpin baru dalam politik Indonesia.

Dia adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan menjadi Wali Kota Solo sebelum terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga:Inspirasi Outfit Celana Grey WanitaBiodata xikers Update, Boy Group Berprestasi dari KQ Entertainment

Kesuksesannya dalam mengelola Jakarta membawanya ke kursi presiden pada tahun 2014 dan kemudian pada pemilu 2019.

Selama perjalanan politiknya, Jokowi selalu mendapat dukungan kuat dari Megawati dan PDI-P. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara Jokowi dan Megawati mulai memunculkan pertanyaan.

Tanda-tanda Awal Ketegangan

Pertanda pertama ketegangan muncul ketika Jokowi tidak menemui Megawati setelah kunjungan resmi ke China dan Arab Saudi.

Ini memunculkan spekulasi bahwa Jokowi mungkin memiliki rencana politik yang berbeda.

Namun, titik puncak ketegangan muncul ketika putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari partai politik yang berseberangan dengan PDI-P, yang sebelumnya merupakan partai tempatnya bernaung.

Menurut Ikrar Nusa Bhakti, seorang pakar politik, langkah Jokowi yang tidak memberi tahu Megawati tentang keputusannya untuk mengajukan putranya sebagai cawapres dari partai lain adalah sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah politik Indonesia.

0 Komentar