sumedangekspres – Wah Ternyata Ini Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gangguan Mental Health Generasi Z atau Gen Z.
Dalam Era Society 5.0, kecerdasan masyarakat menjadi fokus utama dalam membangun jejaring interaksi yang supercerdas dengan menggunakan teknologi buatan manusia.
Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak signifikan pada budaya, norma sosial, dan etika masyarakat.
Baca Juga:Survei Populi Center: Ini Elektabilitas Capres dan Cawapres Tertinggi Sampai TerendahErick Thohir Tanggapi Kritik Ganjar ke BUMN Karya Era Jokowi
Penggunaan teknologi informasi tidak terbatas pada kalangan tertentu, melibatkan berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Penyebaran teknologi informasi mencakup berbagai aspek, salah satunya adalah media sosial.
Media sosial menjadi platform digital yang memfasilitasi interaksi dan berbagi konten secara online tanpa batasan ruang dan waktu. Instagram, sebagai salah satu media sosial populer, menawarkan fitur menarik seperti unggahan foto, video, dan pesan langsung.
Berbagai fitur seperti snapgram harian, posting feed, reels, live streaming, dan interaksi melalui like, comment, dan share membuat Instagram digemari oleh pengguna.
DataIndonesia.id mencatat bahwa pada Agustus 2023, terdapat 116,16 juta pengguna Instagram di Indonesia, mengalami peningkatan sebesar 6,54% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penggunaan Instagram juga meningkat sebesar 11,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengguna Instagram didominasi oleh perempuan (55,5%) dan beragam rentang usia, dengan generasi Z (18-24 tahun) menjadi pengguna terbanyak.
Generasi Z, yang aktif menggunakan Instagram, menghadapi beberapa masalah, termasuk gangguan kesehatan mental seperti anxiety dan depresi.
Baca Juga:Manhwa JINX Chapter 39 40 41 Sub Indo : Jadwal Tayang Jinx Mingwa Full 39 40 41 Bahasa Indonesia ENGLISH RAWBaca Manhwa Taming the Corrupted Chapter 32 Sub Indo : If My Lips Meet Yours
Krisis identitas, terutama sulitnya membuat keputusan dan perbandingan dengan orang lain, juga menjadi permasalahan.
Media sosial dapat menyebabkan rasa takut ketinggalan (FOMO), yang dapat mengganggu kesehatan mental dengan merasa tertinggal dari kehidupan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan.
Waktu yang dihabiskan generasi Z dalam bermedia sosial mencapai 3 jam 18 menit setiap hari.
Meskipun media sosial dapat memberikan informasi dan interaksi positif, pengguna perlu bijak dalam mengendalikan dampak negatifnya, seperti kurangnya rasa percaya diri, kecemasan, dan perilaku membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang dapat menyebabkan depresi.
Dalam konteks Instagram, benang merah masalah tersebut muncul karena pengguna hanya melihat highlight dari kehidupan luar tanpa mengetahui kondisi sebenarnya.
Oleh karena itu, pengguna perlu lebih bijak dan kritis dalam menikmati media sosial, tidak terlalu terpengaruh oleh postingan yang mungkin hanya mencerminkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang.