Selain itu, lanjut Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini, perlu Mlmembangun program pengembangan bakat untuk memastikan ketersediaan dan keberlanjutan SDM yang berkualitas. Menyediakan pelatihan dan pendidikan kontinu untuk para profesional film.
Menjelang penyampaian sharing komunikasi dan motivasi, Dr Aqua Dwipayana menegaskan PFN dapat memainkan peran yang lebih proaktif dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan industri film nasional serta memperkuat posisinya dalam industri film secara keseluruhan. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai langkah strategis.
“Pertama terus memodernisasi diri dan berinvestasi. Memperbarui dan meningkatkan peralatan produksi untuk mengikuti perkembangan teknologi terkini. Menginvestasikan dalam infrastruktur produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut soal Dr Aqua Dwipayana: Modernisasi Kelembagaan dan Peningkatan Teknologi Menjadi Syarat Penting Penguatan Peran PT PFN dalam Industri Film Nasional.
Baca Juga:Simpay Panaratas Paraguna dan Smansa Sumedang Siap Tampil di PrancisKurang Hati-hati Saat Pasang Bendera Parpol, Dua Pria Tersengat Listrik, Salah satunya Alamim Luka Bakar
Lebih jauh disampaikan pembicara laris itu tentang peran strategis dalam kemitraan dan kolaborasi. Membangun kemitraan yang kuat dengan perusahaan swasta, lembaga pendidikan film, dan pihak terkait lainnya. Kolaborasi dengan sutradara, penulis skenario, dan aktor terkenal untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas film.
“Langkah lainnya adalah memperkuat basis pengembangan bakat atau talent scouting. Mendirikan program pelatihan dan pengembangan bakat untuk menciptakan pool yang lebih besar dan lebih beragam dari bakat-bakat lokal. Menyediakan dukungan bagi pembuat film muda dan eksperimen dalam pembuatan film,” ujar sosok yang hobi silaturahim dan menolong banyak pihak tersebut.
Terimgat ke PPFN Tahun 1986
Saat komunikasi sama Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero) Dr Dwi Heriyanto B pada Sabtu pagi (11/11/2023), setelah sekitar 2 tahun tidak saling kontak, mantan pejabat di PT Telkom itu menginfokan dapat amanah sebagai orang pertama di perusahaan perfilman BUMN tersebut. Kemudian cerita semua yang telah dilakukannya. Kemajuannya signifikan.
Ketika menyimak semua yang disampaikan Dr Dwi, motivator yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di seluruh Indonesia maupun di puluhan negara, teringat saat pertama kali ke kantor PFN pada Senin siang (23/6/1986). Waktunya bersamaan dengan pembukaan Indonesia Airshow 1986 oleh Presiden Soeharto. Airshow pertama yang diadakan oleh Indonesia di Bandara Kemayoran Jakarta.