Dr Aqua Dwipayana: Modernisasi Kelembagaan dan Peningkatan Teknologi Menjadi Syarat Penting Penguatan Peran PT PFN dalam Industri Film Nasional

Dr Aqua Dwipayana: Modernisasi Kelembagaan dan Peningkatan Teknologi Menjadi Syarat Penting Penguatan Peran PT PFN dalam Industri Film Nasional
Dr Aqua Dwipayana: Modernisasi Kelembagaan dan Peningkatan Teknologi Menjadi Syarat Penting Penguatan Peran PT PFN dalam Industri Film Nasional
0 Komentar

Film-film dokumenter dan berita itu menggugah semangat perjuangan bangsa dan kesadaran bernegara, setiap kali diputar oleh Jawatan Penerangan di daerah-daerah. Selain itu, dari dokumentasi itu kemudian dapat disusun film dokumenter Indonesia Fights for Freedom (1951) dan 10 November yang mengabadikan pertempuran Surabaya. Beberapa film berita juga diserahkan kepada perwakilan tentara Australia, Amerika, Inggris dan India di Jakarta. Berkat penyiaran kembali film-film itu oleh mereka, perjuangan kemerdekaan Indonesia mendapat tanggapan positif dari dunia internasional.

Film terkenal yang dirilis oleh Produksi Film Negara antara lain serial teater boneka Si Unyil di TVRI (sejak 1981), dan film dokumenter drama propaganda Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984) yang terus diputar setiap tahun di semua saluran televisi di Indonesia saat masa pemerintahan Orde Baru sampai jatuhnya Presiden Soeharto.

Mereka yang mengalami masa anak-anak di era 1980-an, pasti sangat mengenal  serial  yang tayang di TVRI setiap hari Minggu itu. Di tengah terbatasnya film anak-anak, Si Unyil sangat populer di masanya dan melegenda hingga kini.

Baca Juga:Simpay Panaratas Paraguna dan Smansa Sumedang Siap Tampil di PrancisKurang Hati-hati Saat Pasang Bendera Parpol, Dua Pria Tersengat Listrik, Salah satunya Alamim Luka Bakar

Serial tersebut merupakan salah satu jejak pencapaian Perum Produksi Film Negara, yang saat itu masih bernama PPFN (Pusat Produksi Film Negara). Sesuai dengan namanya yang berulang kali berganti,  yang cikal-bakalnya berdiri sejak 1934 itu selama ini menjalankan bisnis produksi film.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan akan merombak fungsi dan peran BUMN perfilman itu bergeser ke sektor jasa, dengan menjadikannya lembaga pembiayaan khusus film. Pertimbangannya, banyak talenta muda dan ide kreatif di industri perfilman, namun saat hendak produksi film terkendala masalah biaya.

Tujuan:
Mewujudkan ekosistem film dan konten yang lebih berkualitas dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Visi :
Menjadi pilihan utama perusahaan pembiayaan film dan konten di regional.

Misi :
·        Mengelola pembiayaan film dan konten untuk pemerintah (kementerian/ lembaga), BUMN, dan sektor swasta.

·        Mengembangkan talenta film dan konten yang mendorong kemampuan daya kreatif dan inovasi di film dan konten.

·        Mengorkestrasi ekosistem film dan konten untuk memajukan industri perfilman Indonesia.

0 Komentar