MAN 2 Sumedang Bentuk Karakter Siswa Mandiri

OPTIMIS: Kepala MAN 2 Sumedang, Deden Ginanjar SPd MPd (tengah), beserta para Wakasek, saat memperlihatkan hasil karya rajut tangan para siswanya kepada Sumeks, di Kampus MAN 2 Sumedang, baru-baru ini.
OPTIMIS: Kepala MAN 2 Sumedang, Deden Ginanjar SPd MPd (tengah), beserta para Wakasek, saat memperlihatkan hasil karya rajut tangan para siswanya kepada Sumeks, di Kampus MAN 2 Sumedang, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres- MAN 2 Sumedang Bentuk Karakter Siswa Mandiri- MAN 2 Sumedang implementasikan Kurikulum Merdeka (IKM) Fase E yang diterapkan di kelas 10. Sementara untuk kelas 11 dan 12 masih menggunakan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2023- 2024.

“MAN 2 Sumedang melaksanakan dua program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’ alamin (P2RA ),” ujar Kepala MAN 2 Sumedang, Deden Ginanjar, melalui Wakasek Bag Kurikulum, Mamat Rohimat kepada Sumeks baru-baru ini.

Mamat menuturkan, untuk untuk program P5 dan P2RA di MAN 2 Sumedang mengambil tiga tema , aitu hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan kewirausahaan.

Baca Juga:Kolaborasi Kunci Pemilu DamaiCimalaka Tingkatkan Kesehatan dan Ekonomi Warga

“Pada tema hidup berkelanjutan kami mengambil topik green school yaitu menghijaukan sekolah. Kami melaksanakan cocok tanam dan sebagainya. Intinya kita menambah oksigen di setiap sudut atau pinggir sekolah. Untuk tema kearifan lokal kami mengangkat topik ngarumat upacara adat, yang intinya para siswa mempelajari dan memperdalam tentang upacara adat Sunda atau pun Islami. Dari mulai upacara adat untuk pernikahan, upacara perpisahan dan untuk upacara-upacara lainnya,” ujarnya.

Sedangkan, lanjut Mamat, untuk tema kewirausahaan pihaknya mengambil topik, merajut bahagia mendulang rupiah. Dimana siswa diajak bersama-sama untuk berlatih kerajina tangan, seperti membuat tas, tempat tissu dan sebagainya.

“Produknya nanti kita akan pamerkan di panen karya pada bulan Desember, sebelum kenaikan kelas sekalian pementasan seni upacara adat. Kami juga membuka stand pameran untuk menjual hasil karya rajut tangan dari para siswa,” katanya.

Mamat berharap, ke depannya siswa punya kemampuan untuk mempertahankan hidup.

“Seandainya jika setelah lulus sekolah, tidak kuliah dan belum bekerja, mereka bisa membuat rajutan untuk dipasarkan. Insya Allah kami juga di sini akan menampung hasil rajutan mereka untuk dibuat galleri,” ujar Mamat.

Mamat juga berharap mudah-mudahan dengan penyempurnaan kurikulum, bisa meningkatkan kualitas siswa. Terutama siswa yang memiliki karakter profil Pancasila dan Rahmatan Lil’ alamin.

“Jadi untuk sekolah kami, lebih mengedepankan tentang akhlaknya dan karakter profil pancasilanya. Sehingga ketika melaksanakan program P5 dan P2RA bukan semata untuk menghasilkan produk usaha saja, melainkan ingin membentuk karakter Profil Pancasila di pribadi para siswa,” tutupnya. (ahm)

0 Komentar