sumedangekspres – Posyandu Merak 9 di Jatinangor, Sumedang, telah mengambil langkah inovatif dalam mengatasi masalah sampah rumah tangga, khususnya sisa makanan.
Berlokasi di Perumahan Taman Bukit Makmur RW 11, Desa Cisempur, Kecamatan 6, Kabupaten Sumedang, Posyandu ini mengubah sampah menjadi pupuk organik cair dan kompos.
Ketua Posyandu Merak 9, Iskana HV, menyampaikan kepedulian mereka terhadap kebersihan lingkungan, terutama terkait sampah rumah tangga.
Baca Juga:RSUD Sumedang Tidak Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres yang Gagal Terpilih: Alasan dan DampaknyaOptimalisasi Smart City: Pj Bupati Sumedang Terima Kunjungan ASEC Singapore
“Kami merasa punya tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah rumah tangga,” ujarnya.
Perjuangan Melawan Sampah
Iskana HV mengakui bahwa masalah sampah saat ini menjadi perhatian global, dan lingkungan mereka tidak terkecuali.
Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya sistem dan peralatan yang memadai untuk mengelola sampah.
Dengan tekad untuk mengurangi jumlah sampah, Posyandu Merak 9 memutuskan untuk mengolah sisa makanan menjadi magot atau lalat BSF, menciptakan pupuk organik cair dan kompos.
Pengolahan Sampah Kreatif
Meskipun peralatan terbatas, Posyandu Merak 9 menemukan solusi kreatif dengan menggunakan tong plastik bekas cat sebagai alat penampungan.
Iskana HV menjelaskan bahwa sampah sisa makanan ditempatkan dalam tong plastik atau ember, ditutup selama sekitar tiga minggu.
Proses pembusukan menghasilkan magot, sementara sisanya disaring menjadi pupuk cair.
“Alhamdullah, saat ini dari hasil olahan sampah sisa makanan, sudah menghasilkan magot dan pupuk organik cair,” ungkapnya dengan senang hati.
Baca Juga:Inilah Tempat Wisata Malam Sumedang yang Jarang Banget Orang TauAncaman Krisis Politik dan Ekonomi Menghantui Pemerintahan Jokowi
Harapan untuk Lingkungan Bersih dan Sehat
Posyandu Merak 9 berharap inisiatif mereka dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, terbebas dari sampah.
Iskana HV menjelaskan bahwa upaya mereka ini diharapkan bisa menular kepada masyarakat luas, terutama para kader Posyandu.
Posyandu dianggap sebagai ujung tombak dalam bidang kesehatan anak dan balita, dan kebersihan lingkungan adalah faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut.
“Upaya kami ini, mudah-mudahan bisa menular kepada masyarakat luas, terutama para kader Posyandu. Apalagi, Posyandu sebagai ujung tombak bidang kesehatan anak dan balita. Umumnya, kebersihan lingkungan adalah cermin dari tempat tinggal kita,” ucap Iskana.
Kesimpulan: Merubah Sampah Menjadi Peluang
Posyandu Merak 9 di Jatinangor, Sumedang, memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana menghadapi masalah sampah dengan kreativitas dan tekad.