sumedangekspres – KKN Tematik Gotong Royong: Menuju Transformasi Desa dan Perubahan Sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik gotong royong membangun desa di Kabupaten Sumedang telah menandai tonggak sejarah sebagai yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Inisiatif yang menggabungkan pendekatan akademis dengan semangat gotong royong masyarakat ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan warga desa dalam menghadapi tantangan kemiskinan, stunting, serta meningkatkan daya saing desa.
KKN Tematik Gotong Royong
Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, menyoroti pentingnya langkah ini dengan menekankan bahwa tahun 2023 merupakan awal dari sebuah perubahan yang substansial.
Baca Juga:Dinding Kesenjangan Generasi: Transformasi Pemikiran Ekonomi dan KebijakanMenggali Potensi Ibu Kota Nusantara (IKN) Sebagai Mesin Penggerak Ekonomi Kaltim
Melalui kemitraan antara Pemkab Sumedang, LLDikti, dan 48 perguruan tinggi, 260 mahasiswa telah turun ke lapangan di 26 desa dengan komitmen untuk memberikan dampak positif secara nyata.
Tidak hanya itu, rencana ekspansi ke 251 desa pada putaran kedua menunjukkan keseriusan mereka dalam mewujudkan perubahan yang lebih besar.
Ada tiga poin utama yang menjadi fokus dalam program KKN Tematik ini, yaitu penurunan kemiskinan, penanganan stunting, dan peningkatan daya saing desa.
Dengan target ambisius seperti meningkatkan literasi masyarakat miskin ekstrem secara menyeluruh, mencapai nol kasus stunting, serta menciptakan satu produk unggulan dari setiap desa, nampaknya upaya ini tidak sekadar jargon, melainkan komitmen nyata untuk mengubah realitas sosial yang ada.
Tentu saja, keberhasilan KKN Tematik ini bukan hanya bergantung pada keinginan pemerintah dan lembaga pendidikan. Dr. M. Samsuri, Ketua LLDikti Wilayah 4, menyoroti bahwa kesuksesan ini bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah yang berkomitmen dan masyarakat yang memiliki keinginan kuat untuk membangun desa.
Ini adalah gambaran kolaborasi yang saling menguatkan demi mencapai tujuan bersama.
Namun, upaya ini bukan tanpa tantangan. Transformasi sosial dan pembangunan desa memerlukan kerja keras, kesabaran, dan komitmen yang berkelanjutan.
Baca Juga:Era Baru Industri Nikel dan Peningkatan Ekonomi di Maluku Utara: Apa yang Harus Kita Pelajari ?Mendorong Santripreneur Wirausaha Digital dan Pariwisata yang Menginspirasi
Evaluasi dan monitoring berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa dampak yang diinginkan benar-benar terwujud dan berkelanjutan.
Jika Sumedang mampu menyelesaikan KKN Tematik ini pada tahun 2024 sesuai rencana, akan menjadi bukti konkret bahwa perubahan dapat dicapai ketika semua pihak bersatu padu.