sumedangekspres – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang terus giat dalam upaya pencegahan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di wilayah tersebut. Sekretaris Dinkes Sumedang, Reny K Anton, menyampaikan bahwa hingga triwulan ketiga tahun 2023, AKI di Kabupaten Sumedang tercatat sebanyak 10 orang dan AKB sebanyak 130 orang. Meskipun angkanya relatif rendah, Reny menekankan perlunya terus menekan agar angka tersebut semakin berkurang.
Salah satu fokus utama dalam pencegahan kematian ibu adalah pelayanan terhadap ibu hamil yang perlu lebih komprehensif. Reny menyoroti penyakit tidak menular, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi, sebagai penyebab utama kematian ibu. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan ibu hamil menjadi krusial. Reny menambahkan bahwa faktor-faktor ini harus diatasi melalui kerjasama lintas sektor, bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan.
Reny juga menekankan pentingnya kejujuran ibu hamil terkait riwayat penyakit yang mereka derita. Hal ini memudahkan petugas medis dalam memberikan penanganan yang tepat. Meskipun angka kematian ibu terbilang rendah, Reny menyoroti perlunya tindakan pencegahan yang lebih proaktif.
Baca Juga:Pemkab Sumedang Pamer Capaian Tangani Stunting di World Health City Forum (WHCF), IncheonMain Bola di Papua, Kaki Putih dan Mulus Presiden Jokowi Jadi Sorotan Netizen
Sementara itu, kematian bayi lebih cenderung disebabkan oleh penyakit menular atau kelainan bawaan sejak lahir. Reny mengingatkan bahwa ibu hamil harus rajin memeriksakan kehamilannya agar potensi risiko kesehatan bisa terdeteksi lebih dini. Kejujuran ibu hamil terkait riwayat penyakit juga penting dalam mencegah kematian bayi.
Meskipun angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sumedang masih terbilang tinggi, Kepala Dinas Kesehatan, Aceng Solahudin, menyatakan bahwa angkanya cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, terdapat 17 kasus kematian ibu dan 212 kasus kematian bayi.
Aceng mengidentifikasi komorbid atau penyakit bawaan sebagai faktor umum dalam kematian ibu saat melahirkan. Penyakit seperti penyakit jantung, syok hipovolemik, eklamsia, emboli air ketuban, gagal ginjal, dan penyakit bawaan lainnya menjadi penyebab utama. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang untuk melakukan audit medis, yang hasilnya disampaikan kepada tenaga pelaksana pelayanan kesehatan.
Dalam menjaga komitmen untuk menyelamatkan ibu dan bayi serta menurunkan kasus AKI dan AKB di Sumedang, langkah-langkah preventif terus ditingkatkan. Dinkes Sumedang berfokus pada edukasi, pemantauan kesehatan ibu hamil, dan peningkatan kerjasama lintas sektor untuk mencapai target pencegahan kematian ibu dan bayi yang lebih optimal.