sumedangekspres – Pada awal musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang aktif mengikuti pelatihan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan membawa tantangan tersendiri, gejalanya adalah perubahan suhu dan cuaca yang drastis, awan tebal disertai petir, air pasang, angin kencang bahkan angin puting beliung.
Ancaman terbesar pada musim hujan adalah bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir. Beberapa faktor seperti kurangnya pengelolaan lingkungan, perubahan hutan pegunungan dan sampah dapat memperburuk dampak bencana ini.
Sosialisasi dan Edukasi BPBDÂ
Baca Juga:Manfaat Alpukat Bagi KesehatanGoa Jepang Majalengka: Menelusuri Jejak Sejarah di Bawah Tanah
Dalam mengurangi risiko bencana, Direktur Utama BPBD Sumedang Atang Sutarno menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat untuk selalu waspada. BPBD Sumedang secara rutin menyelenggarakan kegiatan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat. Kegiatan tersebut salah satunya adalah pertemuan yang dihadiri oleh Camat, Kapolres, Kepala Desa dan Kepala UPTD Kecamatan Rancakalong.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi wadah berbagi informasi, namun juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana yang dapat terjadi pada musim hujan.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat memahami upaya apa saja yang diperlukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Atang Sutarno juga menegaskan, edukasi tidak hanya bersifat umum, namun juga berkaitan dengan kondisi lokal.
Misalnya saja terkait proyek pembangunan Tol Cisumdawu, dilakukan sosialisasi untuk mempersiapkan warga menghadapi dampak banjir di blok Cihamerang. Hal ini merupakan langkah nyata untuk mencegah potensi bencana infrastruktur.
Fokus Peningkatan KesadaranÂ
Seluruh kegiatan fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor. Inti pesannya adalah kepedulian terhadap lingkungan dan pemahaman tentang tindakan pencegahan.
Dengan adanya kegiatan dukungan ini, diharapkan masyarakat lebih siap dan mampu menyikapi potensi bencana alam dengan lebih baik. Selain itu, kesadaran kolektif yang tertanam diharapkan dapat membangkitkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan kawasan.
Dengan begitu, Kabupaten Sumedang bisa menghadapi musim hujan dengan langkah yang tepat dan efektif.