Meninggalnya Satu Pasien Mpox Membakitkan Kepanikan Masyarakat, Apakah Bisnis Kesehatan Akan Dimulai Lagi?

Meninggalnya Satu Pasien Mpox Membakitkan Kepanikan Masyarakat, Apakah Bisnis Kesehatan Akan Dimulai Lagi?
Meninggalnya Satu Pasien Mpox Membakitkan Kepanikan Masyarakat, Apakah Bisnis Kesehatan Akan Dimulai Lagi?(ist/pint)
0 Komentar

sumedangekspres – Meninggalnya Satu Pasien Mpox Membakitkan Kepanikan Masyarakat, Apakah Bisnis Kesehatan Akan Dimulai Lagi? Kematian satu pasien yang telah dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta

Akibat komplikasi yang kompleks, bukan semata karena Mpox, telah menyoroti tidak hanya risiko yang dihadapi oleh individu terinfeksi Mpox, tetapi juga menegaskan kepentingan akan pemahaman mendalam mengenai kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Meninggalnya Satu Pasien Mpox Kira-Kira Komplikasi Dengan Penyakit Apa?

Pernyataan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM, Dr. dr Lie Khie Chen, Sp.PD-KPTI, menggarisbawahi pentingnya melihat kasus ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengkaji lebih dalam kondisi kesehatan masyarakat yang rentan terhadap penyakit menular dan komplikasi serius.

Baca Juga:Telkomsel dan Bank bjb Kolaborasi Transformasi Digital SpektakulerMenyambut Bantuan Sosial PKH November 2023, Ditargetkan Untuk Masyarakat Kurang Mampu

Meninggalnya Satu Pasien Mpox  tersebut telah menghadapi berbagai masalah kesehatan yang rumit sebelumnya.

Dengan kondisi komorbid yang parah dan riwayat komplikasi, menjelaskan bahwa tidak selalu penyakit primer yang menjadi penyebab utama kematian.

Lebih jauh lagi, kasus ini menyoroti kompleksitas kesehatan masyarakat yang berperan dalam penyebaran penyakit menular seperti Mpox.

Statistik yang dirilis oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr. Farchanny, menunjukkan bahwa mayoritas pasien Mpox memiliki kondisi penyerta, dengan 39 di antaranya memiliki HIV, serta kasus-kasus lain seperti sipilis, hipertensi, Herpes, dan TBC.

Selain itu, ada pola perilaku yang teramati pada mayoritas kasus ini, seperti kecenderungan dalam orientasi seksual dan perilaku seksual tertentu.

Hal ini memberikan pandangan bahwa pendekatan untuk mengatasi Mpox tidak hanya terfokus pada pengobatan langsung, tetapi juga memerlukan pendekatan yang holistik dalam edukasi masyarakat tentang perilaku seksual sehat dan pencegahan penyakit menular.

Langkah-langkah yang telah diambil oleh Kementerian Kesehatan, termasuk surveilans, terapi simptomatik, pemberian vaksin, dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat, menegaskan komitmen dalam menanggapi wabah Mpox

Baca Juga:Korea Utara Negara yang Terisolasi Mari Bongkar Misteri Negara IniPresiden Jokowi Sepak Bola, Kepemimpinan, dan Salfok Media Sosial

. Vaksinasi yang telah dimulai menunjukkan langkah proaktif untuk melindungi kelompok rentan, seperti kontak erat dengan Meninggalnya Satu Pasien Mpox dan Orang Dengan HIV (ODHIV).

Pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala dan tindakan pencegahan tidak boleh diabaikan. Perilaku seks yang aman, pengurangan jumlah pasangan seks, serta mengutamakan kebersihan dan kesehatan pribadi adalah langkah penting dalam meminimalkan risiko penularan Mpox.

0 Komentar