sumedangekspres– Acara pasar lelang tembakau di Sumedang,
Ketua DPD Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Suryana mengatakan, sebenarnya pasar lelang hanyalah sebutan.
Nama sebenarnya untuk tempat di belakang Kantor Kecamatan Tanjungsari itu adalah Pusat Agribisnis Tembakau.
Pusat Agribisnis Tembakau punya fungsi yang lebih luas daripada sekedar bertransaksi hasil pengolahan tembakau.
Baca Juga:Genjetan senjata Israel-Palestina yang semakin memanas: Apa yang dilakukan warga setempat ketika perang?Jejak karir dan pendidikan Agus Subiyanto TNI baru yang dilantik Presiden
“Di sini ada dua sistem. Yaitu, jual langsung bayar atau dengan sistem etalse. Tembakaunya sedikit, di gudang banyak,” kata Suryana kepada TribunJabar.id saat pembukaan Festival Tembakau Sumedang
Dia mengatakan, tiga fungsi utama Pusat Agribisnis Tembakau itu adalah pusat transaksi, pusat informasi harga, dan pusat koordinasi pertembakauan.
Festival Tembakau Sumedang membuat tempat itu tampak lagi gairahnya.
Sebab, berbagai produk tembakau dipamerkan, juga keahlian-keahlian petani dalam pengolahan tembakau dilombakan.
Namun, Surayana menyebut selama ini tempat itu bukan tidak berfungsi.
Penjabat Sekretaris Daerah Sumedang, Tuti Ruswati mengapresiasi festival tembakau itu.
Menurutnya, itu merupakan upaya menangkap peluang, sebab sektor pertanian, termasuk di dalamnya tembakau adalah yang terbesar kedua Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Diharapkan ada singkronisasi dengan berbagai daerah, di mana Pemkab Sumedang menawarkan berbagai produknya yang juga sudah dipasarkan ke mancanegara,”
“Petani dan pengusaha tembakau juga harus bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas, sehingga roda ekonomi jalan,” katanya di lokasi yang sama.
Tembakau di Sumedang diitervensi dengan dua cara agar aktivitas ekonominya tetap jalan. Dengan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Baca Juga:Panglima TNI baru dilantik oleh Presiden Jokowi: Siapakah sosok yang menggantikan Laksamana Yudo Margono?Siapa yang Jadi Juara MotoGP 2023?
“Kita ada intensifikasi, jelas untuk produksi tembakau dengan pola tanam, dengan inovasi, teknologi,”
“Dan ekstensifikasi dengan memperluas tanaman tembakau, daya ungkit ekonomi,” katanya.
Lahan tembakau di Sumedang juga cukup luas. Maka sektor pertanian bidang tembakau ini bisa menjadi harapan bagi hidupnya perekonomian warga di Sumedang.
“Tembakau di Sumedang ditanam di lahan seluas 2.528 hektare. Ada 243 kelompok tani tembakau yang tersebar di 25 kecamatan,” kata Tuti.
Dengan tembakau mole dan tembakau hitam sebagai produk unggulan dari Sumedang, festival tembakau akan semakin menggaungkan geliat tembakau supaya ke depan semakin baik.