sumedangekspres – Warga Bobos Tidak Terisolir Lagi, Jembatan Gantung Menyambung Hidup dan Penghidupan.
Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Wanajaya, Kecamatan Surian, dengan Desa Karangbungur, Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, telah diresmikan pada Sabtu (25/11/2023).
Peresmian ini diselenggarakan oleh Ketua Dewan Pembinaan Vertical Rescue Indonesia, Anton Mukti Putranto.
Baca Juga:Ini Kesibukan Dony Ahmad Munir Setelah Jadi Mantan Bupati SumedangJalan Mulus, Warga Sumedang Ngaliwet di Jalan
Anton menyatakan bahwa pembangunan jembatan ini bertujuan untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil, mempersingkat waktu dan jarak perjalanan antara Desa Karangbungur dan Wanajaya, serta sebaliknya.
Jembatan ini memiliki panjang total sekitar 140 meter, dengan sekitar 90 meter dari total panjangnya membentang di atas Sungai Cikandung, sementara sisanya merupakan jalan masuk menuju jembatan utama.
Anton menambahkan, “Harapan kami adalah agar perekonomian menjadi lancar, dan anak-anak sekolah memiliki akses perjalanan yang lebih mudah. Jembatan ini juga dirancang untuk dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua.”
Asep Sudrajat, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Sumedang, menegaskan bahwa kehadiran jembatan ini membawa dampak positif bagi sebagian warga Dusun Bobos di Kecamatan Wanajaya, yang sebelumnya menghadapi isolasi.
Lebih lanjut, Pemerintah Daerah Sumedang berencana untuk membantu memperbaiki akses jalan menuju jembatan. Asep menyatakan, “Aksesnya saat ini masih berupa tanah dan bebatuan. Saya telah meminta kepada kepala desa untuk segera mengajukan permohonan pembangunan jalannya.”
Asnaib, seorang warga Desa Karangbungur, menyampaikan kebahagiannya atas keberadaan jembatan ini.
Sebelumnya, untuk mengangkut hasil tani menggunakan kendaraan, warga harus berputar sejauh 10 km ke Desa Hariang di Kecamatan Buahdua.
Baca Juga:Pengusaha Jepang Melirik Hasil Panen Budi Daya Stroberi Premium UnpadSpesifikasi Lengkap Oppo N3 Fold, Ponsel Lipat Rasa Tablet
“Banyak warga memiliki tanah atau berkebun di Wanajaya. Sekarang, hasil tani dapat diangkut lebih cepat, dan perjalanan menjadi lebih aman dengan adanya jembatan ini,” katanya.
Kepala Desa Wanajaya, Erwan Riswanto, menjelaskan bahwa sebelum adanya jembatan ini, terdapat 25 Kepala Keluarga di Dusun Bobos yang mengalami isolasi karena terpisahkan oleh aliran Sungai Cikandung.
Erwan menyatakan bahwa jembatan penghubung ini telah menjadi impian bagi warga. “Pada tahun 1997, seorang warga kami meninggal dunia karena hanyut saat menyeberang sungai.
Dengan hadirnya jembatan, akses dari sana ke Dusun Pari menjadi lebih mudah. Kami berharap pelayanan kami kepada warga yang terpencil menjadi lebih optimal,” ungkapnya.