Jembatan Jalan Kesejahteraan

DIRESMIKAN: Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia, Letnan TNI (Purn), Anto Mukti Putranto bersama Kasdam lll/Siliwangi, Brigjen TNI Agus Saeful dan unsur lainnya secara simbolis meresmikan jembatan gantung dengan gunting pita di Desa Karangbungur, Surian baru-baru ini.
DIRESMIKAN: Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia, Letnan TNI (Purn), Anto Mukti Putranto bersama Kasdam lll/Siliwangi, Brigjen TNI Agus Saeful dan unsur lainnya secara simbolis meresmikan jembatan gantung dengan gunting pita di Desa Karangbungur, Surian baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangeskpres- Jembatan Jalan Kesejahteraan– Warga Desa Wanajaya Kecamatan Surian dan Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua, bergembira. Pasalnya, kedua desa tersebut kini terhubung oleh sebuah jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Cikandung.

Jembatan gantung dengan panjang sekitar 140 Meter tersebut diresmikan baru-baru ini, oleh Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia, Letnan TNI (Purn), Anto Mukti Putranto bersama Kasdam lll/Siliwangi, Brigjen TNI Agus Saeful. Peresmian jembatan gantung, dilakukan secara simbolis dengan gunting pita.

Jembatan penghubung dua desa di dua kecamatan ini, dibangun hasil kerjasama Vertical Rescue Indonesia dengan Kodim 0610/Sumedang dan masyarakat, dalam program Ekspedisi 1.000 Jembatan Gantung Untuk Indonesia.

Baca Juga:PKD Harus Dibekali KeilmuanPengelolaan Sampah Bernilai Rupiah

Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia, Letnan TNI (Purn), Anto Mukti Putranto mengatakan jembatan ini memiliki panjang 140 meter, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta memperlancar sarana pendidikan.

“Jembatan yang baru dibangun dan diresmikan ini merupakan yang ke-62 di Jawa Barat. Sedangkan secara umum, Vertical Rescue Indonesia telah meresmikan 181 jembatan di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Putranto mengharapkan, masyarakat dapat menggunakan jembatan sebaik mungkin dan menjaganya dengan cara merawatnya dengan sebaik-baiknya.

“Kami sepanjang tahun akan membangun 1.000 jembatan. Kalau pun ada masyarakat yang mungkin desanya terpencil dan membutuhkan jembatan seperti ini kita butuh info itu, nanti kita lihat dan evaluasi,” ucapnya.

Sementara, Kepala Desa Wanajaya Erwan Riswanto menuturkan, ada 25 kepala keluarga di Dusun Bobos yang terisolir karena terpisahkan oleh aliran Sungai Cikandung. Mereka harus menyeberangi sungai dengan memakai tandu saat sakit ataupun ada yang meninggal.

Dikatakan, masyarakat Dusun Bobos juga harus berputar melewati Desa Karangbungur saat Sungai Cikandung meluap apabila jika ada keperluan ke desa atau ke kantor kecamatan.

“Dengan adanya jembatan akses dari sana ke Dusun Pari jadi mudah. Dan mudah-mudahan pelayanan kami ke warga yang terpencil jadi optimal,” katanya. (bim)

 

0 Komentar