sumedangekspres – Sejarah Seni Kuda Renggong Sumedang, Sudah Berusia 150 Tahun?
Seni Kuda Renggong merupakan warisan budaya tradisional asal Sumedang yang menampilkan sebuah atraksi kuda.
Pada Pertunjukan Seni Kuda Renggong, para kuda sudah dilatih bagaimana cara berlari dan menari.
Sebenarnya, ini adalah atraksi seni bela diri yang diikuti oleh manusia.
Pertunjukan Seni Kuda Renggong diiringi lagu Sunda, terutama gamelan.
Baca Juga:Bank BJB Subang Dipilih oleh Universitas Mandiri sebagai Layanan Pembayaran Gaji para PegawaiHasil Survei Terbaru Pasangan Capres 2024: Lagi Lagi Prabowo Gibran Masih Unggul?
Asal usul nama “Kuda Renggong” sendiri yaitu berasal dari kata “Kuda” dan “Renggong”, yang merupakan metatesis dari kata “Ronggeng” yang berarti keterampilan atau keahlian.
Oleh karena itu, Kuda Renggong mengacu pada kuda yang memiliki keahlian khusus berjalan, menari, dan mengikuti irama musik.
Kuda Renggong merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan asli yang berasal dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Kisahnya dimulai sekitar tahun 1880-an di desa Cikurubuk, Kecamatan Buadua, Kabupaten Sumedang.
Pada zaman itu, terdapat seorang anak laki-laki bernama Sipan yang sedang mengamati tingkah laku kudanya yang diberi nama Cengek dan Denkek.
Dari pengamatannya itu, Sipan menyimpulkan bahwa kuda bisa dilatih untuk mengikuti gerakan dan perintah manusia.
Kesenian Kuda Renggong ini sering dipentaskan dalam rangka perayaan-perayaan seperti khitanan, prosesi anak, penyambutan tamu-tamu terhormat dan festival, hal ini dapat memberikan hiburan dan memperkaya tradisi budaya.