Ia juga mendapatkan beberapa kendala diantaranya ditemukan berbagai macam kesalahan penulisan yang terjadi sewaktu penyalinan baik yang disengaja atau tidak disengaja, hal itu mempersulit proses penerjemahan.
Mia Sugiarti sendiri saat ini telah mampu menerjemahkan naskah kuno yang menggunakan aksara Sunda Buhun (Kuno), aksara Arab, dan aksara Cacarakan atau Hanacaraka.
minimnya akses untuk mempelajari atau memahami tentang ajaran yang terkandung dari naskah kuno menjadi salah satu penyebab kenapa banyak orang yang tidak mengenali lagi tentang sebuah ajaran leluhur.
Baca Juga:Panwascam Kecamatan Ganeas Gelar Sosialisasi Jelang Kampanye PemiluPara Buruh di Garut Demo Tuntut Kenaikan UMK 2024, Rekayasa Jalan Kota di Berlakukan
“Padahal naskah-naskah kuno itu memuat berbagai pengetahuan dan informasi yang perlu diperkenalkan dan dipelajari masyarakat luas, terutama kepada generasi muda,” terangnya.
Upaya untuk menyelamatkan naskah kuno Mia Sugiarti sangat terbantu dengan adanya Tim Preservasi dan Digitalisasi Naskah Kuno dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia seolah menjadi titik terang dalam upaya menyelamatkan naskah-naskah kuno yang tersebar di seluruh Indonesia.
Naskah kuno asli memiliki bentuk yang bermacam-macam. Di antaranya ada yang terbuat dari kertas, lontar, kulit kayu, bambu dan bahan lainnya. Dalam mendigitalisasikan naskah-naskah tersebut memerlukan proses atau teknis tersendiri.
Proses Ini harus melalui media lain yakni melalui bentuk mikro terlebih dahulu. Setelah itu dialih mediakan dalam bentuk digital. Hal ini yang berarti semua nanti bisa diakses dengan cepat melalui internet karena Google bisa menginformasikan berbagai hal dengan cepat mudah dan cepat.
Pada bulan Februari Mia beserta Tim mendapat kesempatan belajar langsung mengenai proses digitalisasi naskah tersebut.
Mia Sugiarti bersama timnya berharap naskah-naskah kuno yang telah berhasil dikumpulkan dapat segera selesai diterjemahkan. Kemudian untuk naskah-naskah kuno yang masih berada di masyarakat dapat segera dikumpulkan agar selanjutnya dapat diteliti terkait nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ia berharap naskah tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk generasi penerus bangsa. Selain itu ia juga berharap agar nilai-nilai yang terkandung dalam naskah kuno dapat melengkapi bahan ajar yang sudah ada. Agar nilai positif tersebut bisa turut membentuk dan mewarnai karakter siswa.