sumedangekspres – Waspada! NASA Perkirakan Akan Terjadi Badai Matahari dalam Waktu Dekat!
Badan antariksa AS telah memperingatkan adanya badai matahari yang akan membuat bumi panas.
Menurut peneliti, aktivitas matahari tiba-tiba meningkat, jumlah bintik matahari meningkat secara signifikan, awan plasma panas terlempar ke luar angkasa, dan dampaknya juga dirasakan di Bumi berupa badai geomagnetik yang menimbulkan gangguan radio.
Baca Juga:Pemerintah Mulai Khawatir, Wabah Sesak Napas di Cina terus Menjangkit Anak AnakBerharap Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Agar Sandera yang Dibebaskan Bisa Lebih Banyak Lagi
Permukaan matahari penuh dengan bintik hitam yang disebut bintik matahari, yang memiliki medan magnet sangat kuat.
Pekan lalu, jumlah bintik matahari meningkat sepuluh kali lipat dan dikatakan memuntahkan banyak lontaran massa korona (CME).
Salah satu CME tersebut adalah pelepasan besar-besaran awan plasma berkecepatan tinggi dari korona matahari, yang diperkirakan akan menghantam medan magnet dan atmosfer kita pada akhir tanggal 25 November, menurut laporan tersebut.
Matahari juga dapat memancarkan jilatan api matahari, yaitu semburan energi elektromagnetik yang terang.
“Sulut api matahari dan CME disebabkan oleh matahari melalui medan magnetnya yang terpelintir dan tertekan melalui gerakan matahari,” ujar Daniel Brown, seorang profesor astronomi dan komunikasi sains di Universitas Nottingham Trent di Inggris dilansir dari Wion.
Ia menambahkan, jilatan api matahari merupakan emisi cahaya dalam jumlah besar yang disebabkan oleh perubahan atau penataan ulang medan magnet matahari.
Hal ini biasanya terjadi dengan penerbitan CME. Namun, meskipun partikel membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk mencapai kita, cahaya dan radiasi mencapai kita hanya dalam delapan menit.
Baca Juga:Bentrok Antara Pendukung Palestina dan Israel di Bitung Sulawesi Utara, Menyebabkan Satu Orang TewasSejarah Seni Kuda Renggong Sumedang, Sudah Berusia 150 Tahun?
Spaceweather.com melaporkan, peningkatan bintik matahari dimulai pada 18 November, ketika kelompok bintik matahari pertama, AR3490, muncul di sisi timur laut matahari,
Kelompok bintik matahari lainnya, AR3491, muncul berikutnya dan diperkirakan membentuk jejak di belakangnya.