sumedangekspres – Jual Ginjal Demi Ponsel Terbaru, Remaja Ini Sekarang Bernasib Pilu
Wang (nama samaran) pada tahun 2011 lalu memutuskan untuk menjual organ tubuhnya yaitu ginjal hanya demi ingin membeli ponsel keluaran terbaru.
Ia pada saat itu yang berusia 17 tahun, tinggal bersama orang tuanya di sebuah daerah yang dianggap sebagai kawasan miskin di Tiongkok.
Baca Juga:Menuju Layanan Publik Berkualitas, Sumedang Menjadi Kabupaten Kelas DuniaASN Diingatkan Pj Sekda Sumedang Untuk Bersikap Netral Pada Pemilu 2024
Keluarga Wang yang hidup sederhana, namun mereka merasa bahwa mereka bahagia meskipun memiliki keterbatasan secara financial.
Keputusan untuk jual ginjal demi ponsel terbaru itu karena ia hanya ingin terlihat modis dan mengikuti tren yang sedang terjadi pada saat itu.
Remaja itu nekat untuk jual ginjal demi ponsel terbaru, dengan cara mencari penjual online. Sebelumnya ia berpikir bahwa satu ginjal baginya sudah cukup.
Setelah berhasil menemukan penjual ginjal dan sudah sepakat, Wang mulai menjalani operasi ginjal. Di usia 17 tahun kala itu, Wang menjalani operasi ilegal dari penyelundupan organ di sebuah klinik swasta. Ia menjual Ginjal kiri dengan harga 220.000 yuan atau sekitar Rp 478 juta.
Setelah mendapatkan uang tersebut, Wang pun langsung membelikan ponsel dan tablet keinginannya.
Namun saat itu keluarga Wang pun curiga dari mana anaknya punya uang untuk membeli barang-barang tersebut.
Setelah didesak oleh orangtuanya, Wang akhirnya mengaku kalau ia jual ginjal demi ponsel terbaru. Orangtua Wang pun lapor polisi dan sembilan orang akhirnya ditangkap.
Baca Juga:Masa Kampanye Resmi di Mulai, Ini Jadwal Lengkap Tahapan Pemilu 2024Pj Gubernur Jabar Mewanti-wanti Para Relawan Pada Kampanye Pemilu 2024
Dikarenakan menjalani operasi ilegal dengan kebersihan yang buruk dan kurangnya perawatan pascaoperasi, ginjal Wang yang tersisa kini terinfeksi.
Wang yang awalnya merupakan pria tampan dan gagah, kini jatuh sakit hingga berat badannya turun menjadi 45 Kg saja.
Wang pun akhirnya harus putus sekolah. Ia juga harus menjalani cuci darah secara rutin karena ginjalnya tidak lagi berfungsi.
Selama 10 tahun terakhir, kehidupan Wang penuh dengan penderitaan.
Ia hanya bisa gigit jari melihat teman-temannya menikmati masa muda dan mengejar impian mereka.
Sedangkan Wang hanya bergantung pada mesin dialisis, obat-obatan hingga akrab dengan rumah sakit karena kondisi kesehatannya terus memburuk.