sumedangekspres – Setiap tahun, Indonesia memperoleh prestasi luar biasa sebagai negara paling dermawan di dunia, menempati posisi teratas dalam World Giving Index.
Pada tahun 2023, Indonesia sekali lagi mempertahankan keunggulannya dalam memberikan bantuan kepada sesama, seperti yang diungkapkan dalam survei Charities Aid Foundation (CAF) yang merupakan salah satu survei amal terbesar di dunia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci pencapaian Indonesia yang luar biasa ini, melihat faktor-faktor yang memengaruhinya, dan mengapa kedermawanan tetap kuat meskipun dihadapi beberapa tantangan.
Baca Juga:Profil Kabupaten Sumedang: Luas Wilayah, Lambang, Peta Administratif, dan LainnyaDiduga Sindir Suami, Irish Bella: Jika Suami Tidak Belajar Ilmu Agama, Maka Dia Akan Mendidik Istrinya dengan Apa?
Mengapa Indonesia Terus Memimpin sebagai Negara Paling Dermawan?
Indonesia berhasil mempertahankan gelar ‘Negara Paling Dermawan’ selama enam tahun berturut-turut, menunjukkan konsistensi dalam nilai-nilai sosial dan budaya yang mendorong masyarakat untuk memberikan bantuan.
Sebanyak 4,2 miliar orang di seluruh dunia berpartisipasi dalam membantu sesama, menyumbangkan waktu, atau memberikan uang untuk tujuan baik, menciptakan dampak positif yang luar biasa di tingkat global.
Neil Heslop OBE, Kepala Eksekutif Charities Aid Foundation, menyatakan bahwa “Kemurahan hati adalah bawaan dari perilaku manusia dan mengikat kita semua sebagai komunitas global.”
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia, dengan keberagaman budaya, agama, dan bahasa, mampu bersatu dalam semangat kebaikan dan solidaritas.
Meskipun dihadapi beberapa tantangan, Indonesia terus menunjukkan tingkat kedermawanan yang tinggi.
Tahun 2022 membawa beberapa faktor yang memengaruhi perilaku penyumbang di seluruh dunia.
Salah satu faktor yang menonjol adalah pengaruh keyakinan agama.
Orang-orang dengan keyakinan agama yang kuat cenderung memiliki skor indeks pemberian yang lebih tinggi secara keseluruhan, kecuali di Eropa yang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Baca Juga:Jessica Mila Hamil Anak Pertama, Aktivitas Dunia Entertainment-nya DikurangiApa Budaya Kota Sumedang? Yuk Intip 11 Budaya-nya!
Selain itu, orang-orang yang menilai hidupnya secara positif juga cenderung lebih bersedia memberikan sumbangan untuk amal.
Negara-negara dengan tingkat kebahagiaan tinggi, seperti Swedia, Denmark, Belanda, dan Islandia, menduduki peringkat 10 besar dalam menyumbangkan uang.
Ini menunjukkan bahwa kesejahteraan emosional masyarakat dapat berdampak positif pada tingkat kedermawanan.
Salah satu temuan menarik dari CAF World Giving Index adalah bahwa para imigran cenderung lebih bersedia menyumbang dibanding warga negaranya sendiri, terutama di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.