Menggugat Dinasti Politik Suara Ribuan Mahasiswa yang Bergemuruh di Sumatra Utara

Menggugat Dinasti Politik Suara Ribuan Mahasiswa yang Bergemuruh di Sumatra Utara
Menggugat Dinasti Politik Suara Ribuan Mahasiswa yang Bergemuruh di Sumatra Utara(ist/pint)
0 Komentar

sumedangekspres – Menggugat Dinasti Politik Suara Ribuan Mahasiswa yang Bergemuruh di Sumatra Utara, Suara gemuruh kritis mewarnai langit Sumatra Utara saat ribuan mahasiswa dari 23 kampus di wilayah tersebut menghadirkan kekuatan penolakan terhadap politik dinasti yang merajalela.

Menggugat Dinasti Politik Ribuan Mahasiswa yang Bergemuruh di Sumatra Utara

Momentum penting ini terjadi di Lapangan Reformasi UNIKA ST. Thomas, menggema sebagai panggilan untuk menentang praktik yang dianggap sebagai penyalahgunaan wewenang dalam pemerintahan Joko Widodo.

Ketua BEM Fakultas Hukum UNIKA ST. Thomas, Mujur Leonardo Manalu, dengan tekad teguh menyatakan penolakan ini sebagai bentuk keberanian menghadapi era pemerintahan yang dinilai telah meninggalkan janji-janji reformasi.

Baca Juga:Rahasia Terbesar Unpad Terungkap Kolaborasi Super dengan Industri Raksasa!Misi Kemenangan Persib Bandung Catat Jadwal Seru Lawan PSM Makassar, Persik Kediri, dan Bali United di Liga 1

Era Joko Widodo ini bikin geleng-geleng kepala karena banyak sekali KKN atau Dinasti politik di dalam pemerintahanya.

Dalam pernyataannya, dia mengkritik tajam, menyoroti sejumlah permasalahan yang merambah jauh ke dalam lanskap kebangsaan.

Menurutnya, bukan hanya politik dinasti yang disoroti, tetapi juga keruntuhan demokrasi yang terasa semakin nyata di bawah kepemimpinan Jokowi.

Ada serentetan persoalan yang telah merusak esensi demokrasi, seperti penegakan hukum yang terkesan inkonsisten, komodifikasi pendidikan, bentuk modern dari penjajahan, serta pengambilalihan tanah dan eksploitasi sumber daya alam yang masif.

Dalam sorotannya, Leonardo melukiskan bahwa saat ini, baik mahasiswa maupun seluruh rakyat Indonesia berada pada titik persimpangan.

Mereka dihadapkan pada pilihan antara melanjutkan perjalanan menuju cita-cita reformasi yang diidamkan atau terjebak dalam lingkaran kelam yang menyiratkan kembali ke masa orde baru.

Ia menggarisbawahi penggunaan infrastuktur pemerintahan sebagai alat untuk memperpanjang kekuasaan, serta kecondongan penguasa dalam menyelewengkan hukum dan konstitusi sebagai bagian dari narasi pemerintahan yang terdahulu.

Baca Juga:Warga Terharu! Pengalaman Emosional dalam Jum’at Curhat Bersama Polsek GaneasGila! Jangan Ada Kasus HIV Terbaru Dinas Kesehatan Sumedang Bakal Periksa Orang yang Melakukan Sex Bebas? Ini Rinciannya

Leonardo tidak hanya menyerukan keberanian dan ketajaman pandangan bagi mahasiswa, tetapi juga memperluas seruan tersebut kepada seluruh mahasiswa di tanah air.

Hal ini dianggapnya sebagai bagian penting dalam menjaga agar cita-cita reformasi tidak tergelincir dari jalurnya.

“Kami juga menolak kembalinya kekuatan orde baru yang sarat dengan penindasan, ketidakadilan, dan pelanggaran HAM,” tegasnya, sebagai suara solidaritas untuk menjaga semangat keadilan dan kebebasan di Indonesia.

0 Komentar