Dengan posisi pusat pemerintahan di atas bukit seperti itu, secara otomatis Kerajaan Sumedang Larang akan sulit dijangkau musuh. Karena sebelum pasukan musuh bisa sampai ke Dayeuhluhur, pasukan Kerajaan Sumedang Larang pasti sudah bisa lebih dahulu mengetahui setiap pergerakan musuhnya. “Karena kalau kita berdiri di Dayeuhluhur, pergerakan orang dari bawah itu pasti akan terlihat. Dengan begitu, kalau ada musuh yang akan menyerang, kita bisa dulu bersiap-siap untuk menghadangnya
Nama Dayeuhluhur, ada juga yang menyebutkan bahwa Dayeuhluhur ini berasal dari kata Daya yang berarti kuat, dan Luhur yang artinya tinggi.
Dayeuhluhur itu berarti dapat diartikan sebagai salah satu daerah yang memiliki kekuatan tinggi. Karena dinilai memiliki kekuatan tinggi, maka Dayeuhluhur pun akhirnya dipilih sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang.
Baca Juga:Dishub Jabar Matangkan Persiapan Hadapi Libur Nataru 2024Ngeri! Harga Cabai Jablay di Kuningan Melambung Tinggi
Bahkan, Prabu Geusan Ulun dan Istrinya Ratu Harisbaya beserta empat Kandaga Lante juga, faktanya memang lebih memilih untuk bersamayam di Dayeuhluhur.
Dulu daerah ini hanyalah sebuah kawasan pegunungan tak berpenghuni yang dikenal dengan nama Gunung Rengganis. Karena daerah ini dianggap memiliki kekuatan yang tinggi, maka daerah ini dinamai Dayeuhluhur oleh Prabu Geusan Ulun.
Itulah sekilas sejarah Desa Dayeuhluhur dijadikan ibu kota Sumedang Larang.
Sumber : sumedangkab.go.id