Namun, pihaknya memilih pendekatan persuasif terlebih dahulu, dengan memberikan kesempatan kepada para PSK untuk ikut tarawih dan tadarus.
4. Alasan Satpol PP Tak Tutup Lokalisasi
Buchari menjelaskan bahwa keputusan tidak menutup lokalisasi dan mengharuskan PSK ikut tarawih dan tadarus dianggap lebih berdampak positif.
Menurutnya, bulan suci Ramadhan memberikan kesempatan untuk membina spiritual para PSK.
Baca Juga:3 Remaja Asal Sumedang Jadi PSK di Situbondo : Dijual Oleh Mucikari Prostitusi OnlineJadwal Samsat Keliling di Sumedang Minggu ini Bulan Desember 2023
“Dalam bulan suci Ramadhan ini, kita dapat membina spiritual mereka,” ungkap Buchari.
5. Langkah Pembinaan PSK Selama Ini Gagal
Buchari mengakui bahwa selama ini sudah banyak upaya pembinaan dilakukan terhadap para PSK di lokalisasi tersebut, termasuk tindakan represif.
Meskipun demikian, praktik bisnis esek-esek tetap kambuh.
“Bukan bahwa kami membolehkan atau mengizinkan prostitusi, namun kami mengajak mereka untuk tarawih dan tadarus agar rohaniah mereka tersirami.
Kami tetap melakukan patroli setiap hari,” tegas Buchari.
Setiap hari, tim gabungan dari Kodim, Polres, PM, melakukan patroli rutin di kawasan lokalisasi untuk memonitor situasi selama bulan suci Ramadhan di Situbondo, termasuk di tempat-tempat prostitusi.
Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para PSK di tengah bulan suci ini.
Dengan kebijakan unik ini, Situbondo mencoba pendekatan baru dalam menangani lokalisasi dan PSK, dengan harapan dapat memberikan dampak positif terutama dalam aspek spiritual bagi para pekerja seks komersial tersebut.
Demikian pembahasan mengenai 5 Fakta Lokalisasi Situbondo Tempat PSK Asal Sumedang Dijajakan.***