Pederita HIV/AIDS Bertambah 17 Orang

IMBAU: Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat memberi sambutan pada Peringatan Hari AIDS se-Dunia Tingkat Kabupaten Sumedang di Jatinangor, baru-baru ini.
IMBAU: Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat memberi sambutan pada Peringatan Hari AIDS se-Dunia Tingkat Kabupaten Sumedang di Jatinangor, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekpres, JATINANGOR – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menjamin tidak akan meninggalkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Pasalnya Tahun 2030 Sumedang ditargetkan zero new HIV/AIDS.

“Kami tidak akan meninggalkan para penderita. Kami akan terus berusaha untuk bisa mengembalikan para penderita HIV/AIDS sehat kembali,” ujarnya Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat Peringatan Hari AIDS se-Dunia Tingkat Kabupaten Sumedang di Jatinangor, baru-baru ini.

Herman mengajak warga Sumedang untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemauan untuk mengakhiri HIV/AIDS.

Baca Juga:Masih Menunggu Pendistribusian Logistik PemiluKades Kebonjati Apresiasi Program Jalur Sutra

“Kami juga harus memastikan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap pencegahan, tes, pengobatan dan perawatan HIV/AIDS. Kepada penderita jangan merasa malu atau risi. Sayangi keluarga dan orang sekitar kita,” katanya.

Herman memberikan apresiasi kepada Dinkes pemangku kepentingan yang bahu membahu dalam penanganan HIV/AIDS di Sumedang.

“Tahun 2022 data yang masuk dari Dinkes ada 141 penderita dan tahun ini menembus 158 orang. Ini menjadi catatan bagaimana tahun depan harus melakukan langkah-langkah yang serius agar HIV/AIDS bisa ditekan,” tuturnya.

Herman mengharapkan penanganan HIV/AIDS tidak hanya di hilir tapi yang paling penting di hulu mulai dari keluarga dan sejak usia dini memberikan pemahaman betapa penting perilaku hidup sehat.

Herman menyebutkan, Pemkab Sumedang sudah meningkatkan cakupan layanan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHIV). Melalui layanan PDP ini ODHIV dapat dengan cepat mendapatkan pelayanan dan obat mengingat lokasi pelayanan yang lebih dekat.

“Kalau dulu pelayanan obat bagi ODHIV hanya dilakukan di RSUD Sumedang, kini bisa dilayani di 15 puskesmas yang tersebar diberbagai kecamatan,” katanya. (rls)

 

0 Komentar