sumedangekspres – Waspada! Kasus Virus Covid 19 Varian EG.5 Terus Melonjak di Singapura
Virus corona penyebab Covid-19 terus bermutasi sehingga memunculkan varian baru yang mengancam dunia. Seperti yang diberitakan Channel News Asia pada Selasa (5 Desember), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mencatat peningkatan signifikan jumlah kasus virus corona pada Sabtu (2 Desember).
Diperkirakan tercatat 22.094 kasus antara tanggal 19 hingga 25 November 2023. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari minggu sebelumnya sebanyak 10.726 kasus.
Baca Juga:Ternyata Ini Alasan Rohingya Memilih Indonesia sebagai Tempat PengungsianKisah Pilu Fitria Wulandari, Seorang Perempuan yang Dibunuh Kekasihnya di Bogor
Salah satunya, subvarian Omicron bernama EG.5, sudah mulai menyebar di Eropa sejak pertama kali ditemukan awal tahun ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengklasifikasikan EG.5 sebagai “variant of interest” karena kasusnya terus meningkat di seluruh dunia.
EG.5 merupakan turunan dari varian Omicron dan sangat mirip dengan varian lain yang umum di seluruh dunia. EG.5 adalah “versi mutasi” dari virus corona yang menyebar lebih cepat.
Prevalensi EG.5 meningkat tajam dari 7,6 persen kasus COVID-19 pada akhir Juni 2022 menjadi 17,4 persen pada akhir Juli 2022. Oleh karena itu, WHO kini menetapkan EG.5 sebagai varian yang patut diwaspadai.
Namun WHO memperkirakan varian ini memiliki risiko kesehatan masyarakat yang relatif rendah karena kemiripannya dengan varian sebelumnya. Meskipun demikian, EG.5 mungkin menjadi varian dominan di beberapa negara atau seluruh dunia sehingga mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19.
“Jelas ada keunggulan tertentu yang dimiliki EG.5 dibanding varian lain,” ujar Profesor Rowland Kao dari University of Edinburgh.
Namun, dia mengatakan peningkatan kasus akibat EG.5 tidak sedramatis gelombang omikron pertama tahun 2021. Laporan menunjukkan bahwa gejala EG.5 tidak berbeda secara signifikan dengan varian lainnya.
Gejala umum seperti demam, batuk, dan kelelahan masih mendominasi, disertai pilek, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca Juga:Jadwal Debat Capres Cawapres, Akan Disiarkan di TV Nasional?Ini Dia Rekomendasi Tempat Wisata di Garut yang Cocok Untuk Malam Tahun Baru Bareng Ayang!
“Kami tidak mendeteksi perubahan tingkat keparahan penyakit akibat EG.5 dibanding sub-varian Omicron lain yang beredar sejak akhir 2021,” ucap Dr. Maria Van Kerkhove dari WHO.
Saat ini, EG.5 menjadi varian paling dominan di Amerika Serikat dengan porsi 17 persen kasus Covid-19. Di Prancis, EG.5 menyumbang 26 persen kasus per 17 Juli 2022, meningkat dari 15 persen seminggu sebelumnya. Sementara di Inggris, sub-varian EG.5.1 memiliki laju pertumbuhan tertinggi dengan porsi 14 persen kasus.