sumedangekspres – Dalam memahami sejarah tembakau di Indonesia, kita tidak hanya disuguhkan dengan foto-foto bersejarah seperti yang diabadikan oleh Wijnand Elbert Kerkhoff, tetapi juga menghadirkan kisah menarik di balik seorang gadis desa di Sumedang yang menjadi ikonik dalam foto tersebut.
Dalam buku “Het Paradijs van Java,” Kerkhoff secara cermat memotret kehidupan masyarakat Sumedang pada periode tahun 1919-1930.
Salah satu foto yang mencuri perhatian adalah “Dorpsvrouw Met Sigaret,” yang menampilkan seorang perempuan desa dengan sikap anggun, duduk di tangga masuk rumahnya, lengkap dengan sebatang rokok yang mencolok.
Baca Juga:Viral! Butet Kartaredjasa Dilarang Bicara Politik di Pentas TeaterViral di WhatsApp: Alat Peraga Kampanye Caleg PDIP Rusak, TMP Karawang Selidiki Kejadian
Namun, keunikan dari foto ini tidak hanya terletak pada estetika visualnya, melainkan juga pada kisah di balik sosok perempuan tersebut.
Menurut Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Suryana, sosok di foto itu dikenal sebagai Ibu Nani, seorang guru sekolah dasar yang pada masa itu menanam tembakau di halaman rumahnya.
Sebuah catatan sejarah yang menarik adalah bahwa tembakau yang ditanam oleh Ibu Nani di wilayah Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, menjadi terkenal sebagai tembakau dengan kualitas unggul.
Suryana menyebutkan bahwa Ibu Nani adalah pencetus benih tembakau berkualitas terbaik di Jawa Barat, yang kemudian dikenal dengan sebutan tembakau Nani.
Menariknya, tidak hanya produk tembakau yang diistilahkan sebagai “tembakau Nani,” tetapi benih tembakau yang dihasilkan juga dinamakan benih Nani.
Kisah ini menunjukkan bagaimana keberadaan seorang perempuan desa mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan dan memperkenalkan tembakau berkualitas di daerahnya.
Walaupun kisah ini menarik, penting untuk diingat bahwa informasi sejarah seringkali memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.
Baca Juga:Revitalisasi Sabusu Menuju Center of Social Growth: Komitmen Pemda SumedangBencana Tanah Longsor Guncang Kabupaten Sukabumi: 19 Titik Terkena Dampak
Namun, foto tersebut dan kisah di sekitarnya memberikan gambaran tentang bagaimana tembakau memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Sumedang pada masa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, tema budaya rokok atau tembakau tetap menjadi bagian dari karya seni dan media, seperti yang terlihat dalam popularitas serial “Gadis Kretek.”