sumedangekspres – Musim hujan telah tiba di sejumlah wilayah di Indonesia, membawa hujan deras dan petir. Dalam menghadapi musim hujan, penting bagi kita untuk memahami potensi bahaya petir, terutama pada rumah yang rawan tersambar petir.
Dalam pandangan Syarif Hidayat, seorang Dosen Teknik Ketenagalistrikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), ada beberapa kriteria yang membuat suatu rumah rentan tersambar petir.
Pertama-tama, rumah yang terpisah dari rumah lain atau berada di tempat yang cukup terpencil dianggap lebih rentan. Kondisi rumah di permukiman yang rapat cenderung memberikan perlindungan satu sama lain dari ancaman petir.
Baca Juga:Larangan Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya oleh Polres Garut: Upaya Mencegah Kecelakaan Lalu LintasWaduk Jatigede Sumedang: Keajaiban Ikan Besar dan Peran Strategis dalam Pengairan Pertanian
Jarak antar rumah yang aman diperkirakan sekitar 30-40 meter. Kedua, rumah dengan bangunan yang lebih tinggi dari sekitarnya juga berpotensi tersambar petir, bahkan jika berdekatan dengan rumah lain.
Kedua, rumah dengan bentuk bangunan lebih tinggi juga berpotensi tersambar petir, meski berdekatan dengan rumah lain.
Ketiga, petir juga berpotensi menyambar rumah yang berada di atas bukit atau di tempat terbuka.
Pasalnya, sifat petir adalah menyambar objek muka Bumi yang menonjol, baik berupa rumah, struktur, maupun orang.
Meskipun demikian, Syarif Hidayat menekankan bahwa rumah dengan kriteria-kriteria tersebut berpotensi tersambar petir bahkan jika penghuninya tidak sedang menyalakan televisi atau bermain ponsel.
Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat selama musim hujan.
Sementara itu, peneliti petir sekaligus Guru Besar ITB Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan, mematikan ponsel untuk mencegah sambaran petir merupakan mitos.
Baca Juga:Mengenal Early Warning System (EWS): Antisipasi Banjir yang Banyak Dipasang oleh BPBD SumedangMencegah Tragedi Alam: Larangan Pendakian Gunung di Musim Hujan oleh BPBD Sumedang
Pasalnya, frekuensi ponsel atau handy talky (HT) dengan petir tidak nyambung.
Ia menegaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarannya, khususnya objek di tempat terbuka.***
Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi musim hujan dan memitigasi risiko tersambar petir. Selain menghindari kriteria-kriteria yang membuat rumah rentan, penting juga untuk tidak percaya pada mitos-mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah.