sumedangekspres – Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) merupakan serangkaian sistem untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.
Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Namun demikian menyembunyikan sirine hanyalah bagian dari bentuk penyampaian informasi yang perlu dilakukan karena tidak ada cara lain yang lebih cepat untuk mengantarkan informasi ke masyarakat. Harapannya adalah agar masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat.
Baca Juga:Mencegah Tragedi Alam: Larangan Pendakian Gunung di Musim Hujan oleh BPBD SumedangBawaslu Kabupaten Bandung Barat Temukan Indikasi Pelanggaran pada Deklarasi Relawan Prabowo
Kesigapan dan kecepatan reaksi masyarakat diperlukan karena waktu yang sempit dari saat dikeluarkannya informasi dengan saat (dugaan) datangnya bencana.
Kondisi kritis, waktu sempit, bencana besar dan penyelamatan penduduk merupakan faktor-faktor yang membutuhkan peringatan dini. Semakin dini informasi yang disampaikan, semakin longgar waktu bagi penduduk untuk meresponnya.
Tujuan di ciptakan sistem peringatan dini ini agar masyarakat yang tinggal di kawasan bencana bisa aman dalam beraktifitas sebab peringatan dini akan terjadinya bencana sudah bisa di ketahui, sehingga masyarakat juga bisa melakukan pencegahan untuk menyelamatkan diri saat terjadinya bencana alam.
Kondisi kritis, waktu sempit, bencana besar dan penyelamatan penduduk merupakan faktor-faktor yang membutuhkan peringatan dini.
Dalam siklus manajemen penanggulangan bencana, sistem peringatan dini bencana alam mutlak sangat diperlukan dalam tahap kesiagaan, sistem peringatan dini untuk setiap jenis data, metode pendekatan maupun instrumentasinya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) memasang early warning sistem (EWS).
EWS tersebut dipasang 6 titik sungai yang berpotensi menimbulkan banjir yang dapat menggenang pemukiman warga.
Baca Juga:Kenaikan Tajam Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Selama Musim Natal dan Tahun BaruKakak Hary Tanoesoedibjo, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Terjerat Kasus Dugaan Korupsi Bansos
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno melalui Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Adang mengatakan, sebanyak 6 EWS sudah terpasang di awal bulan Desember 2023 ini.
Adapun 6 titik yang telah dipasang EWS sendiri, sambung Adang yaitu di jembatan jamban sungai Cipeles untuk mengantisipasi banjir ke Dusun Pangjelaran Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara.
Kemudian di Gawiru perbatasan Desa Girimukti dan Padasuka di sungai Cibitung yang berpotensi banjir genangan ke wilayah Dusun Cibitung.***