Sejarah Taman Endog di Kota Tahu Sumedang

Sejarah Taman Endog di Kota Tahu Sumedang
Sejarah Taman Endog di Kota Tahu Sumedang(istimewa/FB : inimahsumedang)
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah Taman Endog di Kota Tahu Sumedang

Taman endog lantas tidak asing lagi bagi masyarakat Sumedang.Karena Taman endog merupakan salah satu ikon Kota Sumedang yang tepat berada di tengah-tengah Sumedang.

Taman endog atau dalam artian bahasa Indonesia yaitu Taman Telur, disebut taman endog karena monumen raksasa ini berbentuk endog atau telur yang ditopang dengan kedua telapak tangan.

Pada monumen itu terdapat sejumlah simbol yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Sumedang.

Sejarah Taman Endog

Baca Juga:Makam Prabu Tadjimalela Gunung Lingga Sumedang, Pendiri Kerajaan Tembong AgungAlam Sejuk Kampung Ladang,Wisata Alam Penenang Pikiran di Sumedang

Taman endog sendiri dibangun oleh Bupati Sumedang Drs. Sutardja pada tahun 1991.

Pembangunannya sendiri berkat kerjasama antara Pemerintah Daerah Tingkat II Sumedang dengan PT. Djarum. Demikian sebagaimana yang tertulis dalam prasasti di salah satu sisi monumen tersebut.

Sumedang Tandang Nyandang Kahayang

Pembangunan berbagai sendi kehidupan adalah milik kita. Roda kehidupan terus berputar, yang terlahir demi pembangunan, menempuh perjalanan panjang, pembangunan takkan pernah berhenti, kehati-hatian itu adalah kata hati kita, langkah kitalah yang menopang gerak pembangunan, keberhasilan pun sempat kita jelang, tapi perlu kita jaga lir ibarat nanggeuy endog beubeureumna. (Sumedang, 28 Oktober 1991, Bupati Kepala Daerah Tingkat II Drs. H. Sutardja.)

Menurut Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, Monumen itu mengingatkan kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus seperti nanggeuy endog beubeureumna artinya pembangunan yang telah tercapai harus dijaga secara hati-hati.

Herman menjelaskan bahwa taman endog saat ini memiliki status sebagai salah satu taman kota atau area terbuka hijau (RTH), yang saat ini dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Sumedang.

Simbol piala yang terdapat di monumen, menurut Herman, sebagai perlambang sejumlah prestasi yang dicapai pada saat itu. Dimana prestasi tersebut harus dijaga dan dipertahankan.

Itulah sekilas sejarah Taman Endog di Kota Tahu Sumedang, semoga bermanfaat.

0 Komentar