sumedangekspres– Awal Mula Viralnya Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Habiskan Uang Milyaran Rupiah?
Pernikahan sesama wanita antara AD dan seorang wanita dari Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur terungkap setelah pihak AD enggan mengungkapkan identitas.
Kepala Desa Pakuon, Abdullah, menjelaskan bahwa awalnya kabar yang beredar tidak berkaitan dengan pernikahan sesama jenis. Namun, ada seseorang yang meminang seorang perempuan di desanya dengan membawa uang miliaran rupiah.
Baca Juga:Alasan Mengapa Pembangunan Tol Cisumdawu Memakan Waktu Cukup Lama! Habiskan Waktu Hingga 12 Tahun?Pengakuan Ayah yang Membunuh 4 Anak Kandungnya di Jagakarsa, Bikin Merinding!
Dia mengungkapkan bahwa kabar heboh awalnya tidak terkait dengan pernikahan sesama jenis. Namun, ada kabar tentang pernikahan yang diperkirakan akan menghabiskan biaya besar hingga miliaran rupiah. Dia menyatakan, “Kemudian saya cek, takutnya terjadi sesuatu.”
Pemerintah Desa kemudian mendatangi keluarga yang bersangkutan guna memverifikasi informasi tersebut. Namun, disayangkan, pria tersebut tidak mampu menunjukkan identitas dirinya, termasuk KTP atau dokumen identifikasi lainnya. Pria tersebut menolak untuk memberikan KTP miliknya.
Dia mengungkapkan bahwa saat mengurus persyaratan pernikahan di kantor desa dan KUA, pihak laki-laki tersebut memberikan banyak alasan.
Menurutnya, pria itu menyatakan bahwa KTP-nya diambil oleh ibunya karena tidak mendapatkan restu, dan memberikan alasan-alasan lainnya.
Setelah pernikahan, Abdullah mengungkapkan adanya masalah di mana biaya resepsi ternyata diperoleh melalui pinjaman dari seorang warga. Akibat kejadian tersebut, sejumlah warga membawa AD ke kantor kecamatan untuk memeriksa identitasnya.
Dia mengungkapkan rasa penasaran mereka terhadap identitas AD. Menyadari bahwa di kecamatan informasi dapat diakses secara daring, mereka memutuskan untuk memeriksa lebih lanjut.
Setelah dilakukan pengecekan dan identifikasi, terungkap bahwa AD sebenarnya adalah seorang perempuan asal Kalimantan. Dia sengaja memalsukan statusnya sebagai perempuan untuk dapat menikahi kekasihnya yang merupakan penduduk Desa Pakuon.