sumedangekspres – Terlihat Begitu Miskin, Ternyata Pengungsi Rohingya Bayar Jutaan Rupiah untuk Masuk Aceh! Cek Faktanya Disini
Kedatangan pengungsi Rohingya menjadi tantangan baru dan kompleks bagi Indonesia. Dalam menghadapi pemilu ini, pemerintah terlihat perlu mencari solusi untuk menangani isu pengungsi Rohingya yang diyakini akan berlanjut.
UNHCR juga telah memberikan peringatan kepada Indonesia mengenai potensi kedatangan jutaan pengungsi Rohingya ke negara kita ini.
Baca Juga:Netanyahu Suruh Hamas untuk Segera Menyerahkan Diri dengan Segera! Mengapa?Momen Haru Akad Nikah Adiba Khanza dan Eggy, Umi Pipik: Terasa Ada Uje
Kedatangan ratusan pengungsi Rohingya ke Aceh terjadi karena adanya oknum penyelundup yang mempermudah perjalanan rombongan dari Bangladesh menggunakan kapal kayu.
Salah satu orang yang terlibat dalam praktik tersebut adalah Husson Mukhtar, yang menyamar sebagai pengungsi dan membawa kartu pengungsi UNHCR. Husson Mukhtar meminta bayaran sebesar Rp 7 juta untuk setiap anak dan Rp 14 juta untuk setiap orang dewasa agar dapat masuk ke Aceh.
Saat ini, pihak berwajib telah menangkap Husson Mukhtar untuk tindakan lebih lanjut.
Meskipun terlihat dalam kondisi ekonomi yang sulit dan diberikan tempat tinggal serta fasilitas makan minum oleh Indonesia, ternyata para pengungsi Rohingya memiliki jumlah uang yang signifikan.
Bahkan, sejumlah penduduk Aceh memberikan kesaksian melalui beberapa akun media sosial bahwa sebagian pengungsi Rohingya memiliki ponsel keluaran terbaru.
Sampai di Indonesia mereka selalu menduga bahwa bantuan yang diberikan tersebut adalah berasal dari IOM.
Dengan kedatangan baru-baru ini pengungsi Rohingya di Indonesia, banyak warganet yang menghubungkan partisipasi Amerika dan negara-negara Barat lainnya dalam mendukung masuknya pengungsi Rohingya ke wilayah Indonesia.
Baca Juga:Awal Mula Viralnya Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Habiskan Uang Milyaran Rupiah?Alasan Mengapa Pembangunan Tol Cisumdawu Memakan Waktu Cukup Lama! Habiskan Waktu Hingga 12 Tahun?
Meskipun belum ada bukti konkret, harapan masyarakat adalah agar pemerintah dapat menyelesaikan situasi ini dengan memberikan prioritas kepada warga lokal.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada imigran ilegal di antara ratusan pengungsi yang saat ini sedang dalam proses penanganan.
Sebenarnya, pendapatan para pengungsi Rohingya berasal dari International Organization for Migration (IOM), sebuah organisasi yang berfokus pada penanganan masalah migrasi dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Para pengungsi Rohingya di Sidoardjo juga mengakui bahwa sebelumnya mereka selalu mendapatkan bantuan dari IOM.