Skywalk Cihampelas: Dari Kebanggaan Menuju Mati Suri

Skywalk Cihampelas: Dari Kebanggaan Menuju Mati Suri
Skywalk Cihampelas: Dari Kebanggaan Menuju Mati Suri (ist/yt/walking around)
0 Komentar

sumedangekspresRidwan Kamil, mantan Wali Kota Bandung, punya ide ambisius untuk membangun skywalk pertama di Indonesia yakni Skywalk Cihampelas. Namun yang semula menjadi kebanggaan warga Bandung kini berubah menjadi proyek sepi yang kini dianggap mati suri.

Skywalk merupakan hasil dari visi Ridwan Kamil untuk meningkatkan infrastruktur pejalan kaki kota. Dibangun dalam dua tahap dengan total biaya Rp 71 miliar, proyek ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan kawasan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Pada tahun 2017, pembangunan Bandung Skywalk tahap pertama dimulai oleh Ridwan Kamil dengan biaya sebesar Rp 48 miliar. Kehadirannya menjadi pusat perhatian dan kebanggaan sebagai langkah revolusioner pembangunan kota.

Baca Juga:BPBD Sumedang Kembali Menghimbau Warga: Hindari Aktivitas di Daerah Aliran Sungai pada Cuaca EkstremBMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Indonesia pada 11-12 Desember 2023

Skywalk ini diharapkan dapat meningkatkan akses pejalan kaki dan menjadi destinasi wisata dengan hadirnya berbagai pedagang.

Namun, sayangnya, ketika proyek dilanjutkan ke tahap kedua dengan biaya tambahan Rp23 miliar, suasana tidak seceria peresmian tahap pertama.

Pada bulan September 2023, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, meresmikan skywalk tahap dua ini, tetapi antusiasme masyarakat terlihat berkurang.

Skywalk Cihampelas, seperti yang dikenal oleh warga setempat atau Teras Cihampelas, yang merupakan gagasan Ridwan Kamil, sekarang menjadi saksi bisu dari kemegahan masa lalu.

Meskipun pada awalnya menjadi daya tarik bagi pengunjung dengan berbagai pedagang yang berjualan di sekitarnya, kondisi skywalk ini berubah drastis.

Sayangnya, setelah beberapa waktu beroperasi, skywalk Cihampelas menjadi semakin sepi, bahkan disebut mati suri.

Pengunjung hanya datang dalam jumlah terbatas, dan kebanyakan dari mereka hanya berlalu-lalang tanpa benar-benar menikmati fasilitas yang ditawarkan.

Baca Juga:RSUD Oto Iskandar Dinata Siap Layani Caleg Pemilu 2024 dengan Gangguan KejiwaanPeningkatan Signifikan: Kereta Cepat Whoosh Catat 781.000 Penumpang dalam Dua Bulan Operasional

Dalam beberapa kasus, kebersihan dan pemeliharaan skywalk ini juga menjadi perhatian. Tempat yang awalnya dirancang untuk menjadi tempat bersih dan terawat, kini terlihat kurang terurus dan terkesan kumuh.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor apa yang menyebabkan skywalk ini tidak mempertahankan popularitasnya.

Apakah karena kurangnya promosi yang efektif, perubahan kebijakan, atau mungkin hanya karena perubahan minat masyarakat?

Skywalk Cihampelas yang pernah menjadi proyek pionir dan kebanggaan bagi Ridwan Kamil dan warga Bandung, kini berada dalam fase kritis. Menyisakan kepedihan diantara harapan akan pembangunan yang berkualitas dan realitas yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.***

0 Komentar