Debat Perdana Memanas, Prabowo Sindir Anis Mengenai Polusi Udara Jakarta: Anggaran 80 Triliun Tidak Bisa Berbuat Sesuatu?

Debat Perdana Memanas, Prabowo Sindir Anis Mengenai Polusi Udara Jakarta: Anggaran 80 Triliun Tidak Bisa Berbuat Sesuatu?
Debat Perdana Memanas, Prabowo Sindir Anis Mengenai Polusi Udara Jakarta: Anggaran 80 Triliun Tidak Bisa Berbuat Sesuatu? (ist/akurat.co)
0 Komentar

sumedangekspres – Debat Perdana Memanas, Prabowo Sindir Anis Mengenai Polusi Udara Jakarta: Anggaran 80 Triliun Tidak Bisa Berbuat Sesuatu?

Debat perdana calon presiden kemarin malam membahas isu polusi udara di Jakarta. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyoroti penanganan polusi udara di Jakarta ketika ia memberikan pertanyaan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Prabowo awalnya menanyakan mengenai anggaran Pemprov DKI Jakarta saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI, yang mencapai Rp 80 triliun. Namun, ia menyoroti bahwa DKI Jakarta seringkali memiliki indeks polusi udara tertinggi di dunia.

Baca Juga:Digosipkan Tewas, Abu Oebaida Kembali Muncul Setelah 2 Minggu Menghilang! Bawa Kabar Baik Bagi Palestina?Sensen, Asisten Raffi Ahmad Sindir Balik Sarah Sechan yang Bilang Nagita Gak Punya Tata Krama

Prabowo menyampaikan pertanyaan kepada Anies dalam Debat Pertama Capres 2024 di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023), dengan merinci, “Bagaimana anggaran Rp 80 triliun, Pak Anies, sebagai gubernur tidak dapat berbuat sesuatu berarti untuk mengurangi polusi.”

Anies merespon pertanyaan Prabowo dengan menganggapnya kurang tepat. Ia kemudian memulai penjelasannya dengan memberikan contoh terkait masalah COVID-19.

“Pak Prabowo terima kasih atas pertanyaan yang bagus, tetapi kurang akurat, saya akan jelaskan pak. Ketika satu daerah mengatakan di tempat kami tidak ada COVID, di tempat kami COVID banyak, lalu yang tidak ada COVID kami tanya, ‘kenapa tidak ada COVID?’, kami tidak punya alat testing Pak, karena tidak punya alat testing maka tidak ada COVID. Yang punya alat testing, maka ada COVID.

Anies menyatakan bahwa tingkat polusi di Jakarta tidak stabil. Ia menjelaskan bahwa arah angin tidak memiliki identitas KTP yang menjadi faktor penentu pergerakan polusi.

“Jadi, apa yang terjadi? Di Jakarta kami memasang alat pemantau polusi udara. Bila masalah polusi udara itu bersumber dari dalam kota Jakarta maka hari ini, besok, minggu depan akan konsisten akan terus kotor, tapi apa yang terjadi? Ada hari di mana kita bersih, ada hari di mana kita kotor. Ada masa Minggu pagi Jagakarsa sangat kotor, apa yang terjadi? Polusi udara tak punya KTP, angin tak ada KTP-nya,” kata Anies menjawab Prabowo.

“Angin itu bergerak dari sana ke sini. Ketika polutan yang muncul dari pembangkit listrik tenaga uap mengalir ke Jakarta maka Jakarta punya indikator, karena itu Jakarta mengatakan ada polusi udara. Ketika anginnya bergerak ke arah Lampung, ke arah Sumatera, ke arah Laut Jawa, di sana tidak alat monitor maka tidak muncul, dan Jakarta pada saat itu bersih,” imbuhnya.

0 Komentar