Prabowo memberikan tanggapan terhadap pernyataan Anies. Menurutnya, Anies seharusnya tidak menyalahkan angin. Prabowo kembali menegaskan fokus pertanyaannya terkait bagaimana penanganan polusi udara di Jakarta dapat dijalankan dengan anggaran sebesar itu.
“Ya susah kalau kita menyalahkan angin dari mananya. Jadi saya bertanya, dengan anggaran segitu besar (Rp 58 triliun), langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk dengan real dalam 5 tahun mengurangi polusi juga, di mana rakyat Jakarta itu banyak yang mengalami sakit pernapasan,” ujar Prabowo.
Prabowo kemudian menyatakan bahwa jika seseorang menyalahkan angin, maka tidak perlu adanya pemerintahan yang bertanggung jawab menangani masalah ini.
Baca Juga:Digosipkan Tewas, Abu Oebaida Kembali Muncul Setelah 2 Minggu Menghilang! Bawa Kabar Baik Bagi Palestina?Sensen, Asisten Raffi Ahmad Sindir Balik Sarah Sechan yang Bilang Nagita Gak Punya Tata Krama
“Jadi saya kira gampang menyalahkan angin, hujan dan sebagainya ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu,” sambungnya.
Anies, dalam responsnya terhadap pernyataan Prabowo, mengomentari pentingnya memberikan jawaban dengan didukung oleh data, bukan sekadar fiksi. Ia kemudian menguraikan data terkait sumber polutan di Jakarta.
“Ini lah bedanya yang berbicara pakai data dan yang berbicara pakai fiksi. Ini pakai data. Jadi ketika tunjukan ya memang ada sumber polutan dari dalam kota, tapi kalau sumber polutan itu hanya dari dalam kota maka pakai logika sederhana sekali,” kata Anies menanggapi Prabowo perihal ‘menyalahkan angin’.
Anies menyatakan bahwa jumlah sepeda motor dan mobil di Jakarta selalu serupa, namun ada saat-saat di mana tingkat polusi di Jakarta tidak muncul.
“Jumlah motor dari hari ke hari sama, jumlah mobil dari hari ke hari sama, maka harusnya angka polusinya sama setiap waktu, betul tidak? Tapi jumlah motor sama, jumlah mobil sama, ada posisi sangat tidak polusi. Nanti kalau perlu saya kirimkan gambar satelitnya ke Pak,” ujar Anies.
“Supaya Bapak bisa menyaksikan. Inilah mengapa kita mengambil langkah itu pakai ilmu pengetahuan, pakai data, dan menggunakan scientist. Kalau tidak pakai itu, tidak akan ada langkah yang benar,” imbuhnya.
Anies menegaskan bahwa pengelolaan polusi di Jakarta akan mengandalkan data. Jika terpilih sebagai presiden, Anies berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang sama di daerah lain.