Presiden Jokowi Mendorong Diferensiasi Identitas Daerah: Kritik Terhadap Warna Simbol Partai di Arsitektur Pemerintahan

Presiden Jokowi Mendorong Diferensiasi Identitas Daerah
Presiden Jokowi Mendorong Diferensiasi Identitas Daerah (ist/pin)
0 Komentar

sumedangekspres – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengkritik warna yang menjadi bagian dari desain arsitektur nasional di beberapa daerah.

Kritikan itu dilontarkan pada Jumat saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munas) Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia (APEKSI) 2023 yang digelar di Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut Presiden Jokowi, setiap daerah perlu membedakan desain arsitektur pemerintahannya sesuai dengan karakteristik kekuatan yang dimilikinya.

Baca Juga:Antisipasi Arus Lalu Lintas Sibuk di Akhir Tahun: Prediksi Jasa Marga untuk Natal dan Tahun BaruGempa Magnitudo 4,6 Guncang Kabupaten Sukabumi: Kerugian dan Respons Tanggap Darurat

Ia menegaskan, identitas visual suatu kawasan harus mencerminkan kekayaan dan potensi khas masyarakat setempat.

Seperti yang dikatakan Jokowi, ia menyebutkan beberapa daerah contohnya seperti daerah Ambon yang terkenal kuat di sektor perikanan, Lampung yang punya potensi alam berupa nanas dan pisang, serta Tomohon Manado yang kaya akan berbagai jenis bunga, punya potensi tersendiri.

Menurutnya, identitas visual ini akan menjadi bagian dari branding daerah dan membantu masyarakat setempat lebih mengenal keunikan dan keberagaman daerah.

Presiden Jokowi, yang dikenal aktif mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, bahkan memiliki kemampuan untuk mengenali partai politik pengusung kepala daerah di wilayah setempat hanya dengan melihat ornamen warna yang mendominasi di tempat tersebut.

Hal ini menunjukkan pentingnya desain arsitektur pemerintahan sebagai simbol identitas dan pembeda antar daerah.

Pernyataan kritis Presiden Jokowi ini sejalan dengan upayanya untuk meningkatkan pembangunan berbasis potensi lokal dan mempromosikan keberagaman serta keunikan setiap daerah di Indonesia.

Melalui diferensiasi ini, diharapkan akan tercipta keberagaman yang harmonis dalam tata ruang visual, menciptakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga:Memilih TPQ dan Ponpes Berizin: Langkah Penting untuk Keamanan AnakInsiden Mencekam di Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu: Kecelakaan Mobil vs. KA Feeder Kereta Cepat Whoosh

Dengan demikian, Presiden Jokowi berharap bahwa para pemimpin daerah akan lebih memperhatikan aspek ini dalam merancang arsitektur pemerintahan, sehingga setiap daerah dapat tampil sebagai entitas yang memiliki ciri khasnya sendiri dalam panorama kebangsaan Indonesia.***

Demikian merupakan artikel mengenai Presiden Jokowi Mendorong Diferensiasi Identitas Daerah: Kritik Terhadap Warna Simbol Partai di Arsitektur Pemerintahan.

0 Komentar