Jelang Nataru, Arus Mudik Masih Sepi

TRANSPORTASI: Beberapa bus antarprovinsi terparkir untuk menunggu penumpang, di depan Terminal Ciakar, Sumedang, kemarin.
TRANSPORTASI: Beberapa bus antarprovinsi terparkir untuk menunggu penumpang, di depan Terminal Ciakar, Sumedang, kemarin.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Jelang perayaan Natal dan pergantian tahun 2023, suasana arus mudik di Kabupaten Sumedang masih sepi. Terlihat dari suasana Terminal Ciakar, Sumedang, Senin (18/12), penumpang yang menggunakan transportasi bus antarkota dan provinsi masih belum ada lonjakan.

“Penumpang pada arus mudik Natal dan pergantian tahun kali ini belum ramai. Belum ada lonjakan atau masih sepi,” kata petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang, Dadang, yang berjaga di Terminal Ciakar, kepada Sumeks baru-baru ini.

Dadang menuturkan, tahun ini berbeda dari tahun lalu, yang mana pada tahun lalu dari tanggal 15 sudah ada lonjakan penumpang dalam menghadapi hari Natal dan tahun baru. Namun untuk tahun ini masih sepi di Terminal Ciakar yang tengah melakukan revitalisasi tersebut.

Baca Juga:Diduga Dibuang, Bayi Berusia Dua Hari Ditemukan di MasjidHaji Uthe: Tindak Oknum Pengelola Tabungan

Diketahui, dalam upaya meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024, Basarnas Bandung telah menyiagakan alat dan personelnya di beberapa titik rawan di Jawa Barat. Titik-titik tersebut mencakup Tol Jakarta-Cikampek KM 57, Tol Cipali KM 102, Tol Cipali KM 166 dan KM 164, KN (Kapal Negara) SAR 206 Bandung di Pelabuhan Cirebon, Lingkar Gentong Tasikmalaya, Mobile Nagreg, Pantai Pangandaran, Pantai Santolo Garut, dan Waduk Cirata. Sebanyak 94 personel dikerahkan, didukung oleh Potensi SAR Jawa Barat yang tersebar di berbagai wilayah.

Sebanyak 94 personel dikerahkan, didukung oleh Potensi SAR Jawa Barat yang tersebar di berbagai wilayah.

Mengingat tingginya animo masyarakat untuk melaksanakan libur akhir tahun dan tradisi mudik, Kepala Basarnas Bandung menyoroti potensi terjadinya kedaruratan luar biasa. Faktor-faktor seperti kemacetan lalu lintas dan prakiraan cuaca buruk yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang di Jawa Barat menjadi perhatian utama. (ahm)

 

0 Komentar