sumedangekspres – SBY dan Prabowo Kunjungi Aceh untuk Memperingati 19 Tahun Bencana Tsunami
Menteri Pertahanan dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, terlibat dalam kegiatan bersama dengan Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Banda Aceh, Aceh, pada hari ini.
Kehadiran keduanya bertujuan untuk mengikuti acara peringatan 19 tahun tsunami Aceh bersama para ulama dari seluruh Aceh.
Baca Juga:Baru Sehari Menikah Pinkan Mambo Mau Cerai Lagi? Tuding Pernikahannya Hanya Settingan Arya Khan5 Fakta Relawan Prabowo-Gibran Ditembak OTK di Sampang Madura, Masalah Politik?
Pada pukul 10.25 WIB, Prabowo dan SBY tiba di Hotel Hermes, Banda Aceh. SBY terlihat mengenakan kemeja batik berwarna ungu, sementara Prabowo mengenakan kemeja berwarna krem dan melengkapi penampilannya dengan memakai peci.
Sebentar setelah itu, Prabowo beralih ke pakaian batik yang berwarna cokelat. Keduanya, Prabowo dan SBY, kemudian masuk ke lokasi acara bersama-sama dengan para ulama.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, terlihat hadir di tempat tersebut. Para anggota dari Partai Demokrat dan Gerindra juga tampak ikut memeriahkan acara.
AHY menyampaikan bahwa hari ini, tanggal 26 Desember 2023, menandai 19 tahun sejak terjadinya tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah, yaitu tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Ia menambahkan bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk kita memperingati peristiwa besar tersebut.
AHY menyatakan bahwa peristiwa tersebut membawa dampak positif bagi masyarakat Aceh dan Indonesia hingga saat ini. Menurutnya, saat ini Aceh telah berhasil melewati fase rekonstruksi dan stabilisasi, menjadi suatu wilayah yang berkembang dan sejahtera.
AHY menyampaikan bahwa terdapat hikmah yang besar dari peristiwa tersebut, bukan hanya untuk masyarakat Aceh tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
Hal ini terkait dengan peringatan perdamaian Aceh yang masih dinikmati hingga saat ini. Ia menjelaskan bahwa semangat di baliknya adalah bagaimana Aceh berhasil mengatasi semua tantangan setelah mengalami konflik berkepanjangan selama puluhan tahun dan tsunami yang melanda Aceh.
Baca Juga:Soal SGIE yang Ditanyakan Gibran, Cak Imin: Saya Cari di Google Ternyata SGIE Itu Sego Goreng Iwak Endog3 Fakta Meledaknya Tungku Smelter Morowali, Kini Berhenti Beroperasi!
Setelah itu, upaya rekonstruksi dan stabilisasi berhasil diciptakan, sehingga Aceh kini memiliki wajah yang sangat berbeda, menjadi suatu daerah yang damai, dan tumbuh, berkembang, serta sejahtera.