sumedangekspres – Dalam menyambut pergantian tahun, masyarakat Indonesia dihadapkan pada kenaikan harga bawang merah ukuran sedang yang cukup mencolok.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dari Bank Indonesia mencatat bahwa harga komoditas ini telah mengalami kenaikan tajam menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2023/2024.
Pada awal pekan ini, tepatnya Senin (25/12/2023), harga bawang merah ukuran sedang rata-rata nasional mencapai Rp34.450/Kg.
Baca Juga:Gak Nyangka! Lokasi Ini Jadi Tempat Paling Sepi di Dunia!Semua Tentang SNBP 2024: Cara Daftar, Cek Kuota, Jadwal, Syarat, dan Lainnya
Namun, dalam hitungan hari, harganya sudah melonjak signifikan dan tembus Rp40.300/Kg pada Jumat (29/12/2023).
Fenomena ini memberikan dampak nyata terutama di beberapa wilayah, di mana Papua Barat mencatat harga tertinggi mencapai Rp56.250/Kg, diikuti Sulawesi Tengah dengan Rp48.250/Kg, dan Papua dengan Rp47.700/Kg.
Tak hanya bawang merah, bawang putih ukuran sedang juga mengalami kenaikan harga.
Dari Rp37.600/Kg pada Senin (25/12/2023), harga saat ini telah mencapai Rp40.700/Kg.
Papua Barat juga menjadi provinsi dengan harga tertinggi, mencapai Rp56.250/Kg, diikuti Papua dengan Rp49.400/Kg, dan Maluku Utara dengan Rp46.250/Kg.
Perubahan harga juga dirasakan pada daging ayam ras segar, yang naik dari Rp30.800/Kg pada Senin (25/12/2023) menjadi Rp36.850/Kg.
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mencatat harga tertinggi, yaitu Rp50.000/Kg, disusul oleh Papua Barat dengan Rp49.650/Kg.
Baca Juga:Ada Indonesia! Ini Rute Penerbangan Domestik Tersibuk di Dunia!Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi?
Selain itu, minyak goreng kemasan bermerk I turut mengalami kenaikan harga, naik dari Rp19.700/Kg pada Senin (25/12/2023) menjadi Rp20.800/Kg pada hari ini.
Tidak hanya itu, telur ayam ras segar juga ikut merasakan kenaikan harga, dari Rp26.400/Kg pada Senin (25/12/2023) menjadi Rp29.450 pada hari ini.
Harga tertinggi tercatat di Papua Barat dengan Rp38.700/Kg, diikuti oleh Maluku Utara dengan Rp37.900 dan Papua dengan Rp36.700/Kg.
Sejumlah faktor dapat menjadi penyebab fluktuasi harga pangan, termasuk kondisi cuaca, distribusi logistik, dan tingginya permintaan menjelang perayaan Tahun Baru.
Masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dalam mengelola anggaran belanja dan mencari alternatif yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pokok di tengah kenaikan harga yang terpantau.