sumedangekspres – Pakar ITB Menghimbau Warga Sumedang untuk Tetap Waspada: Kekuatannya Tidak Terlalu Besar, Namun Dampaknya Signifikan
Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 telah mengguncang wilayah Sumedang dan sekitarnya pada malam Minggu (31/12/2023). Bahkan, dampak getaran gempa dirasakan hingga mencapai kota lain seperti Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lain di Jawa Barat.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi resmi bahwa pusat gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman mencapai 5 kilometer. Episenter gempa terletak 2 kilometer Timur Laut dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga:Tak Hanya di Sumedang, Gempa juga Mengguncang Jepang di Awal Tahun 2024 Ini! Ancaman Tsunami BesarKorban Gempa Sumedang Bakal Terima Bantuan hingga 60 Juta Rupiah! Cek Faktanya Disini
BMKG mencatat bahwa wilayah Sumedang telah mengalami empat kali gempa sejak tanggal 31 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024.
Gempa pertama tercatat pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 dan kedalaman 7 kilometer. Episenternya berada 1 kilometer Timur Laut dari Kabupaten Sumedang.
Gempa kedua terjadi pada pukul 15.38 WIB dengan kekuatan M 3,4 dan kedalaman 6 kilometer. Lokasinya juga berada 1 kilometer Timur Laut dari Kabupaten Sumedang.
Gempa ketiga, dengan kekuatan M 4,8, terjadi pada pukul 20.34 WIB.
Gempa susulan kembali mengguncang Kabupaten Sumedang pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB, memiliki kekuatan M 4,5 dengan kedalaman mencapai 10 kilometer. Pusat gempa terlokasi 4 kilometer di sebelah Utara Kabupaten Sumedang.
Dampak dari rangkaian gempa bumi tersebut menyebabkan ratusan bangunan di Kabupaten Sumedang mengalami kerusakan. Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mencatat bahwa sekitar 138 unit rumah mengalami kerusakan ringan dan 100 unit rumah mengalami kerusakan berat. RSUD Sumedang juga terdampak, memaksa evakuasi ratusan pasien.
Informasi resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa gempa bumi ini diduga terjadi akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., juga mengonfirmasi keterangan dari PVMBG, menyatakan bahwa kemungkinan pergerakan sesar aktif menjadi penyebab terjadinya gempa.
Baca Juga:Program Bantuan: Para Korban Gempa di Sumedang Diberikan Dana Tunggu Hunian Rp500 Ribu per Bulan, Cek Kebenarannya Disini!Alasan Mengapa Gempa Sumedang Jadi Perhatian Khusus BMKG Padahal Kekuatannya Dibawah 5!
Dia menyatakan setuju dengan informasi yang telah diberikan oleh Badan Geologi. Menurutnya, kemungkinan besar sumber gempa terletak pada aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Meskipun begitu, ia mengungkapkan bahwa investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memperoleh detail lebih lanjut, termasuk parameter sumber gempa, panjang sesar, tingkat aktivitas, magnitudo maksimum, dan aspek-aspek lainnya.