Menghadapi Penyebaran Hoax di Kabupaten Sumedang

Menghadapi Penyebaran Hoax di Kabupaten Sumedang
Menghadapi Penyebaran Hoax di Kabupaten Sumedang (ist/pin/vecteezy)
0 Komentar

sumedangekspres – Ketakutan besar terjadi di Kabupaten Sumedang akibat serangkaian gempa susulan yang melanda wilayah tersebut selama dua hari terakhir.

Sayangnya, situasi yang sudah mengkhawatirkan ini diperparah dengan banyaknya orang yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan berita bohong dan informasi yang salah, sehingga semakin meningkatkan kecemasan masyarakat.

Hoax yang pertama kali beredar adalah video berdurasi kurang dari 2 menit yang memperlihatkan adanya tanah longsor yang menghambat arus lalu lintas di Jalan Cadas-Pangeran.

Baca Juga:Penangkapan Seratus Anggota Geng Motor Saat Rayakan Tahun Baru 2024 di BandungKementerian Perdagangan Indonesia Memanggil Daihatsu Indonesia Terkait Kabar Manipulasi Uji Keselamatan Produk

Dalam video tersebut terlihat minibus tersebut tertimpa tanah longsor berbentuk seperti batu. Video tersebut dengan cepat menjadi viral dan dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial.

Setelah dilakukan konfirmasi oleh Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, video tersebut diketahui merupakan cuplikan bencana longsor Cadas Pangeran tahun 2022.

Meski kejadian ini bukan kejadian baru-baru ini, namun penyebaran informasi yang salah ini telah menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.

Kapolres Sumedang menegaskan, pihaknya berupaya mengidentifikasi dan menangkap para pelaku laporan palsu tersebut untuk meminta pertanggungjawaban mereka.

Hoax kedua, yang terdeteksi oleh Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosanditik) Kabupaten Sumedang, berupa tangkapan layar dari narasi WhatsApp yang menyebutkan adanya gempa susulan di Sumedang dengan kekuatan 7.0 skala Richter.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfosanditik, Erick Febriant, memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan masuk dalam kategori Misleading Content setelah dilakukan penelusuran.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun turut angkat bicara, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap informasi yang dapat menimbulkan kepanikan lebih lanjut.

Baca Juga:Revolusi Jaringan Komputer Melalui Internet of Things (IoT) dan Peran PentingnyaWHO Mendesak Negara-Negara untuk Menerapkan Aturan Ketat terhadap Vape

Situasi darurat seperti ini memerlukan kerjasama dan solidaritas masyarakat, bukan penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan dan membingungkan.

Dalam menghadapi ancaman gempa dan situasi darurat lainnya, penting bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumedang untuk hanya mengandalkan informasi resmi dari sumber yang terpercaya. Menyebarkan informasi tanpa verifikasi dapat berdampak buruk pada kesejahteraan dan keamanan bersama.

Melalui kesadaran bersama, diharapkan masyarakat dapat bersatu untuk mengatasi tantangan ini dan bersama-sama membangun keadaan yang lebih aman dan tenteram.***

0 Komentar