sumedangekspres – Baru-baru ini Kabupaten Majalengka menyaksikan kejadian mengejutkan ketika tempat sampah yang dipasang di sepanjang Jalan Ahmad Yani tiba-tiba menghilang secara misterius.
Kejadian tersebut berdampak parah pada sistem pengelolaan sampah di kawasan tersebut, sehingga hanya menyisakan rangka besi yang semula digunakan sebagai tempat penyimpanan tong sampah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diperkirakan ada sekitar 47 tempat sampah yang hilang di sepanjang Jalan Ahmad Yani.
Baca Juga:Kemendag Ungkap Maraknya Barang Impor Ilegal di Indonesia: Tindakan Tegas dalam Pengawasan Selama Tahun 2023Tertundanya Awal Musim Hujan Asia Hingga 5 Dasarian: Dampak dan Mitigasi
Jumlah ini mungkin lebih banyak dibandingkan tempat sampah yang masih ada di bagian ini. Akibatnya, warga terpaksa membuang sampah tanpa wadah yang layak.
Sejumlah tempat sampah yang ada tampak masih utuh dan ditempatkan di beberapa lokasi strategis, antara lain di depan rumah dinas Kapolres Majalengka, sebagian depan SMA Negri 2 Majalengka, dan depan gedung negara.
Namun di tempat lain, ada beberapa tong sampah yang rusak atau hilang seluruhnya.
Warga Jalan Ahmad Yani tak tinggal diam menghadapi situasi ini. Beberapa orang berinisiatif mengganti tempat sampahnya yang hilang dengan karung yang ditempelkan pada rangka besi.
Meskipun solusi ini dapat menyederhanakan proses pengumpulan sampah, namun tetap menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan dan keberlanjutan sistem pengelolaan sampah lokal.
Indra, warga sekitar, mengaku tidak mengetahui kapan tepatnya tong sampah tersebut hilang dan bahkan tidak mengetahui siapa pelakunya.
Hal ini menunjukkan tingginya tingkat ketidakpastian dalam menangani kasus ini.
Ricky Firmansyah Gunawan, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, membenarkan banyaknya tempat sampah yang hilang.
Baca Juga:Mengungkap Dilema Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Menelisik Kasus Viral dan PsikologinyaPermintaan Maaf dan Tindakan Tanggap PT Kereta Api Indonesia Pasca Kecelakaan Kereta Api di Bandung
Sayangnya, pihak berwenang tidak dapat menemukan informasi apa pun tentang orang yang mencuri tempat sampah tersebut.
Gunawan menjelaskan bahwa armada sampah tidak ada hari libur sehingga mengakibatkan biaya operasional menjadi tinggi, apalagi jika ada hari libur besar atau acara khusus di Majalengka.
Melanjutkan proses pengangkutan sampah akan mengakibatkan kegagalan komponen secara cepat dan peningkatan kebutuhan bahan bakar, sehingga semakin membebani pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Kejadian ini mencerminkan pentingnya sistem pengelolaan sampah berkelanjutan di zaman modern.
Memastikan keberlanjutan dan keamanan infrastruktur publik yang mendukung kesejahteraan bersama memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan.***