sumedangekspres – Sekolah Rusak Akibat Gempa Sumedang, Siswa Belajar Bergiliran.
Pemerintah Kabupaten Sumedang kini menerapkan sistem pembelajaran bergilir bagi siswa di sekolah yang terdampak gempa.
Keputusan ini mulai berlaku sejak hari ini, Senin (8/1/2024), saat para siswa kembali menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM).
Herman Suryatman, Penjabat Bupati Sumedang, menjelaskan bahwa pembelajaran bergilir hanya berlaku untuk 66 sekolah yang bangunannya terdampak gempa.
Baca Juga:BMKG Beri Saran Pemkab Usai Ditemukan Sesar SumedangTips Lulus CPNS 2024, 100 Persen Sukses
Untuk sekolah lainnya, dia memastikan bahwa kondisinya aman untuk melaksanakan kegiatan belajar.
“Iya, ada beberapa ruang kelas yang mengalami kerusakan akibat gempa, dan kami telah menandainya dengan garis kuning hitam agar tidak digunakan,” ujar Herman.
Dampak dari gempa Sumedang pada Minggu (31/12/2023) menyebabkan 66 sekolah mengalami kerusakan, termasuk 13 SMA/SMK, lima SMP, 27 SD, 17 TK, dan empat kelompok bermain.
“Sementara itu, ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran dengan pola bergilir, antara sekolah pagi dan sekolah siang. Ada juga yang memilih pembelajaran daring agar siswa tetap merasa nyaman,” tambahnya.
Herman menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Sumedang akan terus berusaha memberikan langkah terbaik untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran.
Mereka berkomitmen untuk merehabilitasi dan memperbaiki bangunan yang rusak sehingga sekolah dapat segera kembali berfungsi.
“Orang tua tidak perlu khawatir, kami akan memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dengan aman dan nyaman. Ruang kelas yang tidak dapat digunakan akan ditandai secara khusus agar anak-anak tidak dapat masuk dengan sembarangan,” ungkapnya.
Baca Juga:Ternyata Ini Formasi CPNS 2024 yang Paling Banyak, Siapkan Dirimu!3 Fakta Rekrutmen CPNS 2024 Mendatang
Demikian pembahasan mengenai Sekolah Rusak Akibat Gempa Sumedang, Siswa Belajar Bergiliran.***