BMKG Beri Saran Pemkab Usai Ditemukan Sesar Sumedang

BMKG Beri Saran Pemkab Usai Ditemukan Sesar Sumedang
BMKG Beri Saran Pemkab Usai Ditemukan Sesar Sumedang (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – BMKG Beri Saran Pemkab Usai Ditemukan Sesar Sumedang.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya berhasil mengidentifikasi sesar aktif sebagai penyebab gempa bumi di Kabupaten Sumedang pada pergantian Tahun 2024.

Sesar ini membentang dari utara ke selatan di kawasan perkotaan Sumedang dan diberi nama Sesar Sumedang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa setelah memeriksa sebaran gempa susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut diketahui disebabkan oleh sesar aktif yang melintasi Kota Sumedang.

Baca Juga:Tips Lulus CPNS 2024, 100 Persen SuksesTernyata Ini Formasi CPNS 2024 yang Paling Banyak, Siapkan Dirimu!

“Sesar yang sebelumnya tidak terpantau, berdasarkan analisis data seismisitas BMKG, kini diakui sebagai Sesar Sumedang,” ujar Dwikorita dalam siaran digital pada Senin (8/1/2024).

Analisis ini melibatkan pemantauan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya. BMKG menyatakan bahwa gempa bumi tersebut merupakan gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif, dengan mekanisme sumber yang merupakan kombinasi pergerakan mendatar dan naik, arahnya cenderung dari Utara ke Selatan.

“Dengan identifikasi Sesar Sumedang ini, diharapkan koordinasi dengan Bupati Sumedang akan membantu menyempurnakan tata ruang wilayah dan memperbaiki aturan standar bangunan yang tahan gempa,” tambahnya.

BMKG bersama Pemerintah Kabupaten Sumedang segera akan memperkuat edukasi bencana.

Dwikorita menegaskan bahwa fakta mengenai potensi bencana tidak boleh disembunyikan atau dihindari, dan upaya yang harus dihindari adalah bencana itu sendiri atau risikonya.

Pihak berwenang menekankan perlunya evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan Peta Zona Bahaya Gempabumi serta informasi tentang sesar aktif, termasuk Sesar Sumedang.

Mereka juga meminta evaluasi dan penerapan Building Code berdasarkan Peta Mikrozonasi berbasis Peak Ground Acceleration (PGA).

Selain itu, edukasi dan sosialisasi bencana akan terus dilakukan secara berkelanjutan, khususnya terkait potensi gempa bumi, risikonya, dan potensi bencana hidrometeorologi.

BMKG menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung program edukasi tersebut.

Baca Juga:3 Fakta Rekrutmen CPNS 2024 MendatangJadwal Pendaftaran dan Formasi CPNS 2024 Beserta Cara Daftarnya

Sebagai informasi, pada Minggu, 31 Desember 2023, terjadi gempa bumi tektonik di Sumedang dengan Magnitudo 4,8. Lokasi episenter berada di darat, 2 km Timur Laut dari pusat kota Sumedang, dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) 5 km.

Gempa ini sebelumnya disertai oleh gempa pendahuluan Magnitudo 4,1 kedalaman 7 km pada pukul 14.35 WIB dan gempa kedua, Magnitudo 3,4 kedalaman 6 km pada pukul 15.38 WIB.

0 Komentar