sumedangekspres – Benarkah kanker pankreas bisa serang anak muda? Mari simak selengkapnya sampai habis.
Guru Besar FKUI, Prof. Ari Fahrial Syam, menyoroti fakta mengejutkan bahwa risiko kanker pankreas tidak hanya terbatas pada usia di atas 50 tahun, melainkan juga dapat mengintai anak muda.
Dalam temu media daring Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Ari mengungkapkan, “Apakah ini (kanker pankreas) bisa terjadi pada usia muda? Bisa. Umur 30 tahun, 40 tahun. Saya juga pernah ketemu pasien kanker pankreas usia 40 tahun.”
Baca Juga:Ini Daftar Negara Paling Mager di Dunia, Indonesia Nomer 1?Kamu Mageran? Kata Dokter Awas Meninggal Kena Kanker Pankreas!
Faktor utama yang menjadi pemicu kanker pankreas pada usia muda, menurut Prof. Ari, adalah gaya hidup yang telah diterapkan sejak lama.
Gaya hidup merokok, konsumsi alkohol, kurang beraktivitas, dan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak menjadi faktor risiko utama.
“Ya, biasanya [kanker pankreas muncul] karena rokok dan alkohol sejak usia muda. Obesitas, betul. Kurang bergerak karena obesitas salah satu faktor risiko,” ungkapnya.
Dalam konteks ini, kebiasaan anak muda yang sering mengonsumsi daging setengah matang juga diidentifikasi sebagai pemicu potensial.
Prof. Ari menjelaskan, “Terus terang saja, gaya hidup yang seperti makan tinggi lemak, ini, kan, gaya tren di beberapa anak muda. Makan steak daging setengah matang, kemudian minum alkohol dan merokok itu seperti budaya. Ini dia berisiko untuk terjadi kanker pankreas.”
Prof. Ari juga menyoroti fakta bahwa kanker pankreas seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Gejala baru muncul ketika kanker telah memasuki stadium akhir.
“Kalau sudah bergejala [artiya] sudah terlambat. Ketika pasien matanya kuning, berat badan turun, artinya sudah kanker pankreas, telat,” ujar Prof. Ari.
Baca Juga:Berhenti Merokok dengan Permen Karet? Emang Bisa? Ini Kata DokterPresiden Jokowi Bakal Hadiri Pernikahan Putra Sultan Brunei
Gejala umum kanker pankreas melibatkan mata yang menguning, penurunan berat badan drastis, gatal, nyeri, cepat lelah, muntah, diare, serta nyeri ulu hati.
Mengingat gejala nyeri ulu hati sering kali dianggap sebagai tanda sakit maag, Prof. Ari memberikan peringatan penting, “Jangan abaikan, dari dulu nyeri ulu hati selalu dianggap sebagai sakit maag. Sekali lagi jangan anggap remeh nyeri ulu hati, meski kecil kemungkinannya, jangan-jangan nyeri ulu hati anda ada kaitannya dengan kanker pankreas.”