sumedangekspres – Pada malam tahun baru 2023-2024, Sumedang diguncang gempa berkekuatan 4,8 SR.
Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, namun juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korbannya.
Gempa tersebut merusak 1.136 rumah dan memaksa sebagian besar pemilik rumah mengungsi demi alasan keamanan.
Baca Juga:BMKG: Musim Hujan di Indonesia Diprediksi Bertahan Hingga April 2024 Meski Hadirnya Fenomena El NinoDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Adopsi Teknologi RDF dalam Pengelolaan Sampah: Kritik dan Dampak Potensial
Menurut Bey Machmudin, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, dari total rumah rusak tersebut, sebanyak 876 rumah rusak ringan, 136 rumah rusak sedang, dan 124 rumah rusak berat.
Dalam situasi sulit seperti ini, solidaritas dan dukungan berbagai pihak sangat penting untuk membantu para korban mengatasi penderitaannya.
Komunitas Gajah Kemping yang merupakan kelompok pecinta camping pun cepat tanggap. Mereka berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi dan membantu warga yang terkena dampak gempa.
Menurut masyarakat Gajah Kemping, sedikitnya 44 rumah dan satu masjid mengalami kerusakan ringan di beberapa desa, antara lain Cikaramas, Wargaluyu, Kertamukti, Sukatani, Jingkang, dan Kamal.
Sebagai respons terhadap tragedi ini, Komunitas Gajah Kemping mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Bantuan yang diberikan tidak hanya terbatas pada kebutuhan dasar seperti bahan pangan dan sembako, tetapi juga mencakup konsultasi psikologis untuk membantu mengatasi trauma yang mungkin dialami oleh para korban.
Menggandeng beberapa pihak, termasuk Team Babari Jawa Barat, CVI Peduli, RSI Majalengka, Komunitas Dermawan Sedekah, Ashab Firdaus, dan masyarakat umum, Komunitas Gajah Kemping menyelenggarakan kegiatan sosial.
Baca Juga:Ketua PHRI Pangandaran: Tarif Parkir Baru Kurang Sosialisasi dan Perlu Peningkatan Fasilitas!Bantuan dan Koordinasi di Tengah Longsor di Pamulihan Sumedang
Mereka menyisir area Sumedang, khususnya Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang membutuhkan.
Aksi sosial ini bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga mengirimkan pesan kehangatan dan kepedulian kepada mereka yang terdampak.
Dengan kerjasama yang solid antara berbagai pihak, diharapkan bahwa proses pemulihan dan rehabilitasi di Sumedang dapat berlangsung lebih cepat dan membantu para korban mengatasi trauma yang mereka alami.***
Demikian merupakan artikel mengenai Gempa Bumi Sumedang: Kisah Kehangatan Solidaritas dalam Mengatasi Trauma.