sumedangekspres – Benarkah rekrutmen CASN bisa dilakukan lebih dari sekali dalam setahun? Mari simak!
Pemerintah Indonesia memberikan kejutan positif untuk para calon aparatur sipil negara (CASN) dengan memberlakukan kebijakan baru yang memungkinkan rekrutmen dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjadikan sistem kepegawaian lebih fleksibel sesuai dengan amanat Undang-Undang 20/2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Juga:Heboh! Orang Malaysia Ini Rela Pergi ke Indonesia Demi Coba WhooshPuasa Rajab 2024 Besok! Ini Niatnya
Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, kebijakan ini memberikan ruang yang terbuka dan memudahkan pemerintah dari pusat sampai daerah dalam mengatur rekrutmen.
Dalam keterangan resmi, Anas menyatakan, “Tidak terpaku pada pola tertentu, agar organisasi bisa berjalan dinamis.”
Anas menjelaskan bahwa rekrutmen tidak harus menunggu siklus tahunan, seperti yang terjadi pada institusi swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinamis.
Keputusan ini diambil agar organisasi dapat lebih responsif terhadap perubahan dinamis yang terjadi setiap saat.
Presiden Jokowi telah mengumumkan rencana monumental untuk merekrut sebanyak 2,3 juta orang sebagai bagian dari pengadaan CASN.
Tahap pertama rekrutmen CASN 2024, yang melibatkan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Mei 2024.
Anas menekankan pentingnya partisipasi semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam proses rekrutmen ini.
Baca Juga:Kartika Wirjoatmodjo Sharing Tips untuk Pengusaha Kecil Agar BerkembangWow! Indonesia dan Vietnam Sepakati Rp233,4 Triliun Buat Target Ini!
“Untuk tahap pertama diharapkan semua kementerian, lembaga, dan pemda dapat memasukkan data dalam platform digital yang disiapkan BKN,” ujarnya.
Dalam pertemuan intensif antara Kementerian PANRB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Anas mendorong instansi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memanfaatkan alokasi formasi secara efektif.
Proses konsolidasi usulan instansi pemerintah diharapkan selesai pada Januari 2024.
“Pelaksanaan seleksi awal ditargetkan bulan Mei, dan bila formasi belum terpenuhi, maka bisa dibuka seleksi berikutnya sampai akhir 2024,” tambah Anas.
Alokasi formasi CASN mencakup kebutuhan untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Instansi pusat mendapatkan 429.183 formasi, sedangkan instansi daerah mendapatkan alokasi sebesar 1.867.333 formasi.
Pemerintah juga membuka 6.027 formasi untuk sekolah kedinasan.
Proses seleksi akan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) secara nasional dengan memanfaatkan teknologi digital, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk mengurangi potensi kecurangan.