Ribuan TPS di Indonesia Belum Punya Pengawas, Ini kata Bawaslu!

Ribuan TPS di Indonesia Belum Punya Pengawas, Ini kata Bawaslu!
Ribuan TPS di Indonesia Belum Punya Pengawas, Ini kata Bawaslu!(istimewa/republika)
0 Komentar

sumedangekspres – Ribuan TPS di Indonesia Belum Punya Pengawas, Ini kata Bawaslu!

Masih banyaknya Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia yang belum memiliki Pengawas. Hal ini ditanggapi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) R.

Ketua Bawaslu RI Rahmat bagja mengatakan, TPS di Indonesia belum punya pengawas hal itu terjadi karena perekrutan pengawas TPS masih terus berjalan dan masih diperpanjang.

Baca Juga:Anggota Polsek dan Koramil Sumedang Utara Melaksanakan Solat Shubuh Berjamaah Untuk Jalin Silaturahmi Dengan MasyarakatOrang Tua Demo Ke Gedung Sate Karena Ijazah Anaknya Ditahan Sekolah

Bagja mengakui perlu melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap data yang tersedia untuk mengetahui jumlah yang akurat mengenai Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang hingga saat ini belum memiliki pengawas, serta mendeteksi distribusinya di berbagai lokasi.

Dia menyatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang tidak mudah terkait proses perekrutan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS), terutama dalam hal ketersediaan sumber daya manusia.

Salah satu penyebab TPS di Indonesia belum punya pengawas yaitu dengan tidak adanya yang memenuhi syarat yaitu berpendidikan minimal SMA.

Bagja menyampaikan bahwa pembukaan pendaftaran pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan diperpanjang hingga kurang lebih satu atau dua minggu sebelum pelaksanaan hari pemungutan suara.

Apabila pada tingkat tertentu masih terdapat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum memiliki pengawas, Bawaslu akan mengambil langkah-langkah alternatif tertentu.

“Ada alternatif lain, misalnya dengan (merekrut) penduduk desa di sebelahnya, kan seharusnya memang (pengawas TPS merupakan warga) di daerah tersebut, tapi kalau tidak ada gimana?” kata dia, dikutip dari kompas.com.

Meskipun begitu, opsi-opsi yang telah diutarakan oleh Bagja sebelumnya belum diputuskan. Mereka hanya merupakan alternatif yang mungkin dilakukan.

0 Komentar