sumedangekspres – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, saat ini menjadi pusat perhatian setelah kabar mengenai potensi pengunduran dirinya dari jabatan tersebut.
Kabar tersebut semakin menguat dengan berbagai spekulasi dan disertai dengan kekecewaan terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Di tengah gemuruh isu mundurnya, Sri Mulyani justru terlihat tidak berdiam diri.
Baca Juga:Sri Mulyani Siap Mundur, Begini Respons Mahfud MDGokil! Orang Indonesia Ngabisin Duit Segini Buat Main Game di HP!
Belum lama ini, muncul laporan bahwa Menkeu berada di sebuah negara yang tidak terduga, meninggalkan Davos, Swiss, tempat berlangsungnya World Economic Forum (WEF) 2024.
Melalui kalimat kutipan yang menggambarkan keputusannya, Sri Mulyani menyatakan, “Keputusan ini mungkin tidak terduga bagi banyak pihak, namun setiap langkah memiliki pertimbangan dan alasan tersendiri.”
Terlepas dari spekulasi mengenai alasan kepergiannya, Menteri Keuangan yang pernah menjabat di IMF dan Bank Dunia ini tampaknya tetap fokus pada partisipasinya dalam pertemuan internasional.
Salah satu pertemuan yang mencolok adalah dengan CEO YouTube, Neal Mohan, di mana Sri Mulyani memberikan pandangannya tentang Creators Economy.
Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyatakan, “YouTube telah menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui Creators Economy. Ini tidak hanya memberikan peluang bagi para pembuat konten, tetapi juga bagi para pendukung mereka.”
Meskipun kabar mundur menjadi perbincangan hangat, Menteri Keuangan Indonesia ini tidak lupa menjalin hubungan diplomatik.
Ia bertemu dengan Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed Al-Jadaan, membahas peran Indonesia sebagai pemegang saham terbesar ketiga dari Islamic Development Bank (IsDB).
Baca Juga:Terparah! Indonesia Nomor 1 Kecanduan Smartphone di DuniaMedia Asing Soroti Prabowo, Kenapa Nih?
Dalam keterangannya, Sri Mulyani berbagi pengalaman kunjungannya ke Arab Saudi dan menyatakan dukungannya terhadap pembangunan dan reformasi IsDB.
“Indonesia ingin berpartisipasi aktif dalam membangun IsDB, dan saya yakin banyak profesional muda Indonesia dapat berkontribusi pada kemajuan IsDB,” ujarnya.
Sementara spekulasi tentang mundurnya beberapa menteri lainnya dari Kabinet Indonesia Maju mencuat, ekonom senior INDEF, Faisal Basri, menegaskan bahwa keputusan para menteri teknokrat untuk mundur adalah langkah yang logis.
“Teknokrat memiliki nilai etik dan moral yang kuat,” kata Faisal Basri.
Meski berada di tengah sorotan dan kabar-kabar yang berkembang, Sri Mulyani tetap merahasiakan alasan sebenarnya di balik kehadirannya di negara yang tidak terduga.