sumedangekspres – Universitas Padjadjaran (Unpad) memiliki rencana ambisius untuk melakukan digitalisasi arsip berisi kesundaan sebagai upaya nyata dalam pelestarian kebudayaan dan sejarah Sunda.
Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) Unpad mencatat sekitar 100 media massa berbahasa Sunda yang membahas kebudayaan dan sejarah Sunda sejak era kolonial Hindia Belanda.
Sayangnya, minimnya pengarsipan menghadirkan risiko kepunahan bagi media-media tersebut.
Ketua PDPBS Unpad, Ganjar Kurnia, menyampaikan bahwa selain media massa, puluhan ribu buku, rekaman suara, gambar, dan dokumen penting tentang Sunda berada dalam kondisi tercecer atau bahkan hancur karena usia.
Baca Juga:Peningkatan Pengendalian Inflasi: Kabupaten Sumedang Menuju Peringkat TerbaikPerumda Air Minum Tirta Medal Sumedang, Salurkan Puluhan Juta untuk Korban Gempa
Dalam upaya mengamankan keberlanjutan arsip tersebut, PDPBS Unpad aktif melakukan kegiatan digitalisasi.
Proses ini bertujuan untuk mentransformasikan materi dari berbagai format ke dalam database digital, memastikan kelangsungan dan aksesibilitasnya.
Selain itu, Ganjar menegaskan bahwa PDPBS Unpad juga terlibat dalam riset dan penyediaan materi untuk pembinaan serta pengajaran bahasa Sunda dalam format digital.
Setelah mengumpulkan dan mengonversi menjadi format digital, arsip-arsip tersebut kembali diserahkan kepada masyarakat.
Tujuannya adalah agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian, memberikan kontribusi positif pada pemahaman dan pelestarian warisan budaya serta sejarah Sunda.
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Digitalisasi dan Pelestarian Kebudayaan Sunda oleh Universitas Padjadjaran (Unpad).