Pertama, destinasi wisata Embung Bansari yang menjadi bagian dari program 1.000 embung dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Embung Bansari berada di ketinggian 1.400 mdpl membuatnya memiliki pemandangan fantastis 9 gunung di Jawa Tengah.
“Untuk saat ini, Embung Bansari digunakan untuk destinasi wisata, bisa untuk camping, gathering, treking dan lain-lain. Di atasnya sudah berbatasan dengan wilayah hutan milik Perhutani, jadi pengunjung bisa sekalian treking, karena sudah ada pos pendakian,” jelas Hendi.
Unit usaha kedua yang dijelaskan Hendi adalah pertanian melon dengan sistem hidroponik di dalam greenhouse berkualitas premium.
Selanjutnya ada SPAMDES atau Sistem Pengelola Air Baku untuk Air Minum Pedesaan yang mengalirkan air ke rumah-rumah warga sekaligus untuk usaha. Terakhir adalah Warung Sembako, yaitu unit usaha yang menyediakan kebutuhan sembako warga dan di dalamnya ada AgenBRILink yang menggunakan mesin EDC dari Bank BRI.
Baca Juga:Debat Cawapres: Menguak Persiapan Calon Wakil Presiden dalam Menghadapi Tantangan Pembangunan BerkelanjutanMaraknya Penipuan Umrah Murah di Cianjur, Jawa Barat: Lebih dari 400 Orang Jadi Korban
Hendi juga menjelaskan bahwa seluruh unit usaha BUMDes tersebut berusaha memberikan manfaat untuk masyarakat. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang membantu perputaran roda ekonomi di desa tersebut.
Partisipasi dalam Program DesaBRILian
Hendi menceritakan pengalamannya mengikuti program Desa BRILian sebagai sesuatu yang tak terlupakan. Dari situ, dia mendapatkan banyak pelajaran baru terkait digitalisasi, pertanian modern, bahkan mendapatkan jaringan baru yang membuat Desa Bansari lebih dikenal luas.
“Awalnya di akhir 2022 kami mulai mendaftar, lalu awal 2023 kami mulai ikut pelatihan dari BRI via Zoom. Jadi kami beberapa kali mengikuti pelatihan digitalisasi, pemasaran, manajemen, dan sebagainya. Support dari BRI juga begitu banyak, kami jadi dimudahkan mendapatkan berbagai fasilitas dari BRI seperti KUR, BRImo, QRIS dan sebagainya yang banyak diaplikasikan di desa. Bumdes memang masih 3 tahun berjalan, tapi kami semangat mengadopsi berbagai hal baru,” jelas Hendi mengungkapkan kesan-kesannya selama mengikuti program Desa BRILian tersebut.
Herlan, selaku Kepala Desa juga mengungkapkan bahwa program ini memberikan kesan yang tidak terlupakan baginya. Ia juga memberikan pesan untuk desa lainnya yang ingin bertransformasi menjadi desa modern bahwa kekuatan ada pada generasi muda dan kolaborasi dengan berbagai pihak.