sumedangekspres – Perbedaan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, tercermin pula dalam ranah politik sebagai aspek integral dalam sistem demokrasi dan pemerintahan.
Menerapkan demokrasi memang bukan tugas yang ringan. Sistem pemilihan satu orang satu suara membutuhkan ketelitian dan dukungan peranti serta sumber daya manusia hingga tingkat paling bawah, termasuk peran krusial petugas KPPS.
Meski kompleks, proses elektoral ini memberikan legitimasi kepada wakil rakyat dan pemimpin terpilih untuk mengelola kekuasaan demi kepentingan bersama.
Baca Juga:Ayah Korban Kasus Asusila Anak dari Tebo Berjalan Kaki ke Jakarta untuk Mencari Keadilan!Jawa Barat: Keberagaman dan Dinamika Penduduknya
Para politikus dan negarawan di awal Kemerdekaan RI telah menunjukkan teladan melalui dedikasi mereka untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa. Mereka membuktikan bahwa perbedaan yang terjadi di parlemen tidak harus merobek persaudaraan sebangsa.
Dalam konteks demokrasi, perbedaan pendapat dan ideologi seharusnya menjadi bahan diskusi yang memperkaya, bukan sumber konflik yang merugikan.
Masyarakat harus mampu memandang perbedaan sebagai keniscayaan yang dapat dikelola dengan bijak demi kepentingan bersama.
Kunci dari demokrasi yang kokoh terletak pada kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan. Proses politik yang sehat membutuhkan dialog yang konstruktif, bukan konfrontatif.
Para pemimpin harus menjadi contoh dalam menjembatani perbedaan, menekankan persamaan sebagai dasar untuk membangun negara yang kuat.
Dalam mengelola perbedaan, partisipasi aktif masyarakat menjadi krusial. Masyarakat harus terlibat dalam pemilihan dan memastikan suara mereka terdengar.
Pendidikan politik juga menjadi pondasi penting untuk membentuk warga negara yang kritis dan paham akan nilai-nilai demokrasi.***
Baca Juga:Ternyata Ridwan Kamil Sudah 2 Kali Dilaporkan ke Bawaslu!Food Estate Bukan Program Gagal: Sukses Panen di Beberapa Daerah Menunjukkan Keberhasilan
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Mengelola Perbedaan dalam Demokrasi: Legitimasi dan Persaudaraan.